Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

All New Jazz Akan Kuasai Pangsa Pasar Hingga 34% Lebih

PT Honda Prospect Motor (HPM) kembali luncurkan produk baru All New Jazz. HPM mengklaim Jazz terbaru itu akan menguasai 34% lebih pangsa pasar hatchback Nasional

Bisnis.com, JAKARTA—PT Honda Prospect Motor (HPM) kembali luncurkan produk baru All New Jazz. HPM mengklaim Jazz terbaru itu akan menguasai 34% lebih pangsa pasar hatchback Nasional.

HPM berharap, produk baru ini akan terjual 3.000 unit per bulan. Sehingga target HPM di sisa tahun ini melego sekitar 18.000 All New Jazz. Marketing and After Sales Service Director PT HPM Jonfis Fandy menyatakan, dengan produk baru All New Jazz segmen hatchback akan berkontribusi sekitar 20% terhadap penjualan HPM.

Fandy pun memprediksi, hegemoni Jazz di kelas sedan buntung akan naik melebihi 34%. Meski demikian, Fandy tidak mau sesumbar mengenai target persentasenya. Menurut dia, hal tersebut akan bersifat fluktuatif, bergantung besarnya demand pasar.

“Mudah-mudahan dengan peluncuran yang baru ini kita harapkan naik. Kontribusi segmen hatcback di HPM hampir 20% dengan produk baru ini. Pangsa pasar di hatchback Nasional pun saya rasa akan naik melebihi 34%. Mungkin saya tidak bisa beritahu besaran pastinya. Tapi kita harapkan akan naik dan bertahan sebagai market leader di segmen hatchback,” ujarnya.

Jazz sendiri merupakan salah satu dari empat produk global yang dimiliki Honda, selain Accord, Civic, dan CR-V. Sejak muncul di pasar dunia pada 2001, hingga saat ini Jazz telah laku terjual hingga 5,16 juta unit.

Di Indonesia sendiri, Jazz dihadirkan HPM sejak 2004, Tujuh tahun berkiprah di kancah otomotif Nasional, Jazz sudah terjual hingga 228.554 unit. All New Jazz generasi ketiga yang baru diluncurkan HPM ini terdiri dari lima varian dan harga berbeda. Jazz tipe A M/T dihargai on the road Jakarta Rp199.000.000, Jazz tipe S M/T Rp217.000.000, Jazz tipe S CVT Rp227.000.000, Jazz RS M/T Rp238.000.000, dan Jazz RS CVT dibanderol Rp248.000.000.

Menurut Fandy All New Jazz ini lebih hemat bahan bakar 10% dari produk yang lama. Dia menambahkan, produk Jazz lama sudah berhenti diproduksi awal Juni lalu. Saat ini, produk Jazz lama tersisa sekitar 300 unit di seluruh Indonesia.

“Produk lama masih ada. Karena masa transisi, untuk yang lama didiskon hingga Rp20.000.000. Stoknya di Jakarta sekitar 100 unit dan di Indonesia keseluuhan kira-kira ada 300 unit,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper