Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menakar Laju City Car di Akhir Tahun

Penjualan kendaraan perkotaan pada sisa tahun ini diproyeksi kembali mengalami perlambatan. Sentimen negatif berasal dari menurunnya impor utuh Suzuki Ignis yang merupakan pemimpin pasar, sementara sentimen positif datang dari Honda yang meluncurkan All New Brio.
Pebalap Alvin Bahar dan Rio Saputro menjajal generasi kedua Brio. /BISNIS.com
Pebalap Alvin Bahar dan Rio Saputro menjajal generasi kedua Brio. /BISNIS.com

Bisnis.com, JAKARTA—Penjualan kendaraan perkotaan pada sisa tahun ini diproyeksi kembali mengalami perlambatan. Sentimen negatif berasal dari menurunnya impor utuh Suzuki Ignis yang merupakan pemimpin pasar, sementara sentimen positif datang dari Honda yang meluncurkan All New Brio.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mendata kecuali Suzuki Ignis, penjualan city car dari merek lain mengalami tekanan hingga kuartal III/2018. Dihimpun Bisnis,

Pengiriman city car ke diler pada 9 bulan pertama tercatat hanya tumbuh 1,92% setara dengan 24.892 unit.

Angka itu tidak jauh berbeda realisasi kuartal III/2017 yang sebanyak 24.424 unit. Gaikindo mencatat lebih dari 16 model kendaraan yang dipasarkan pada segmen city car pada tahun lalu, sementara tahun ini hanya terdapat kurang lebih 13 model city car.

Saya satu pemain yang memutuskan keluar dari persaingan city car ialah Mitsubishi Motors yang telah berhenti mendatangkan Mirage. Mitsubishi pun belum berencana kembali mendatangkan city car tersebut dalam waktu dekat karena melihat pasar city car akan menciut.

Head of MMC Sales and Marketing Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Imam Choeru Cahya mengatakan, pasar city car pernah bertumbuh beberapa tahun lalu tetapi kemudian menyusut. Kehadiran Ignis sempat mengangkat penjualan city car tetapi sekarang kembali menyusut.

“Pasarnya dinamis. Coba lihat data city carshrinking banget. Pernah naik sedikit karena, sekarang shrinking lagi. Ke depan tentu kami akan pertimbangkan lagi. Yang pasti dalam waktu dekat kami belum impor [Mirage],” ujarnya di Jakarta, Rabu (24/10/2018).

Berkaca dari data Gaikindo, selama 5 tahun terakhir total jumlah unit city car  yang terjual terus mengecil. Penjualan city car paling tinggi terjadi pada 2013 sebanyak 59.417 unit, sementara paling rendah terjadi pada 2016 yakni sebanyak 22.434 unit.

Di sisi lain, Suzuki sebagai pemimpin pasar city car melalui Ignis telah menyatakan bakal lebih fokus untuk menjual produk yang diproduksi di dalam negeri. Keputusan bertujuan membantu pemerintah untuk mengatasi depresiasi rupiah.

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menunjukkan itu dengan membatasi impor Ignis yang pada September hanya didatangkan sebanyak 26 unit. Jika kebijakan SIS itu berlangsung lama, penjualan Ignis pada 3 bulan terakhir ini tentu hanya berasal dari stok yang ada di diler.

“Di dalam negeri kami fokus pada penjualan produk yang kami produksi di Cikarang dan Tambun, serta menggenjot pasar ekspor dengan melakukan perluasan negara pengiriman dan jenis produknya,” ujar  PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra.

Dengan terbatasnya jumlah Ignis yang tersedia di pasar, muncul pertanyaan apakah penjualan city car yang diproduksi di dalam negeri seperti milik Datsun dan Honda bakal tumbuh? Honda mungkin yang paling optimis setelah memperkenalkan secara resmi All New Brio pada tengah bulan lalu.

Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy mengatakan perusahaan menargetkan penjualan Brio generasi kedua sebanyak 4.000 unit per bulan. Dengan kata lain, hingga akhir tahun diharapkan terjual sebanyak 12.000 unit.

Sebagai model baru, Brio bisa menarik minat masyarakat. Namun, jika berkaca dari rerata penjualan Honda pada city car sejauh ini, pekerjaan menjual 4.000 unit per bulan bukan pekerjaan mudah. Rerata penjualan Brio per bulan pada kisaran 1.000 hingga 1.500 unit.

Penjualan Datsun pun masih tertahan. Penjualan Datsun Cross menurut Gaikindo hanya mencatatkan penjualan yang besar pada Maret, sebelumnya akhirnya terus menurun hingga September 2018.

Akhirnya, terhadap pertanyaan mampukan model city car produksi dalam negeri mengisi celah pasar kendaraan perkotaan nasional hanya bisa dijawab pada akhir tahun. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper