Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Toyota Indonesia Prediksi Ekspor Mobil Tumbuh Moderat

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memprediksi kinerja ekspor merek Toyota bergerak moderat pada tahun ini. Kondisi ekonomi global yang masih terdampak perang dagang menjadi salah satu pertimbangan utama ekspor kendaraan tahun ini.
Petugas memasukkan mobil produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang siap diekspor ke dalam kapal di IPC Car Terminal, PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (8/3/2017). /Bisnis.com
Petugas memasukkan mobil produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang siap diekspor ke dalam kapal di IPC Car Terminal, PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (8/3/2017). /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memprediksi kinerja ekspor merek Toyota bergerak moderat pada tahun ini. Kondisi ekonomi global yang masih terdampak perang dagang menjadi salah satu pertimbangan utama ekspor kendaraan tahun ini.

Director Administration, Corporate & External Affairs TMMIN Bob Azam mengatakan, pertumbuhan ekonomi dunia mungkin tidak sebaik 2018. Perang dagang antara China dan Amerika Serikat membuat perekonomian kedua negara itu sedikit menurun.

Kinerja perusahaan-perusahaan global juga sedikit mengalami tantangan sehingga pengapalan kendaraan Toyota kemungkinan sama dengan tahun lalu. “Jadi ekspor kemungkinan sama dengan tahun lalu saja sudah bagus,” tulisnya kepada Bisnis, Senin (7/1/2018).

Adapun, ekspor merek Toyota melalui Toyota dan Daihatsu sejauh ini menjadi tumpuan ekspor utuh (completely bulti-up/CBU) kendaraan asal Indonesia. Ekspor kedua merek itu perusahaan itu menyumbang 79% dari total ekspor utuh asal Indonesia selama 11 bulan pertama 2018.

TMMIN mengapalkan berbagai model kendaraan mulai dari mobil murah harga terjangkau seperti Wigo, sedan Vios, multipurpose vehicle (MPV) Avanza dan Innova hingga varian sport utility vehicle (SUV) seperti Fortuner dan Rush.

Selama 11 bulan pertama tahun 2018, kinerja ekspor CBU merek Toyota mengalami penurunan sebesar 23,6% ketimbang periode yang sama 2017. Walaupun demikian, ekpor Daihatsu naik hingga 40,9% sehingga kontribusi ekspor CBU Daihatsu meningkat sementara Toyota sedikit menurun.

Selama 11 bulan pertama, pengapalan CBU Toyota terdata sebanyak 83.000 unit, sementara Daihatsu sebanyak 106,396 unit. Perlambatan ekspor Toyota pada tahun lalu banyak dipengaruhi oleh pengetatan regulasi yang ditetapkan Pemerintah Vietnam pada semester I//2018.

Secara total, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat ekspor utuh asal Indonesia selama 11 bulan pertama 2018 sebanyak 239.601 unit, naik 11,5% ketimbang periode yang sama tahun 2017.

Bob melannjutkan, pembaruan Avanza yang tengah disiapkan Toyota juga bakal diekspor. Model LMPV andalan Toyota itu tidak hanya untuk pasar domestik tetapi juga pasar luar negeri. “Yang pasti Avanza [baru] termasuk yang diekspor,” tambahnya.

Gaikindo mencatat Avanza dikirimkan ke beberapa negara seperti di kawasan Asean, Asia, Timur Tengah hingga Amerika Selatan. Ekspor Avanza selama 11 bulan pertama 2018 sebanyak 32.536 unit, turun 22,56% ketimbang periode yang sama 2017 yang sebanyak 42.017 unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper