Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan mobil kabin ganda secara wholesales pada Juni turun dibandingkan Mei, termasuk Mitsubishi Triton. Meskipun pada paruh pertama tahun ini penjualan mencatatkan pertumbuhan, laju itu dibayangi terhambatnya pasokan akibat kelangkaan semikonduktor.
Head of PR and CSR Departement di PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Aditya Wardani mengatakan bahwa segmen mobil dobel kabin adalah untuk mobilitas di sektor pertambangan hingga perkebunan. Penggunannya tergantung pada kebutuhan pelaku usaha.
“Dari sisi kebutuhan itu demand-nya memang ada. Akan tetapi kebutuhannya itu tidak terlalu gede-gede banget,” kata saat ditemui pekan ini.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), kendaraan kabin ganda keluaran Mitsubishi, yaitu Triton pada Juni terjual 9 unit. Realisasi tersebut turun 96,5 persen dari Mei sebanyak 258 unit.
Meski begitu, penjualan Triton pada semester I/2022 tumbuh 19,38 persen, dari 3.276 unit pada periode sama tahun lalu, menjadi 3.911 unit.
Sementara itu, penjualan kabin ganda secara wholesales dari semua merek pada bulan lalu sebanyak 701 unit. Capaian tersebut turun 12,48 persen dibandingkan Mei yang dilego sebanyak 801 kendaraan.
Baca Juga
Realisasi tersebut jadi yang paling rendah dibandingkan bulan lainnya sepanjang tahun ini. Secara berturut-turut dari Januari hingga April adalah 964 unit, 1.658 unit, 2.328 unit, dan 2.811 unit.
Sedangkan, kinerja penjualan kabin ganda pada semester I/2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu tumbuh 54,77 persen, yaitu dari 5.985 unit menjadi 9.263 unit.
Dilihat dari kontribusinya terhadap mobil nasional, penjualan dobel kabin pada Juni 0,88 persen dari 79.168 unit. Sedangkan sepanjang tahun ini, pangsa pasarnya lebih baik, yaitu 1,94 persen dari total penjualan 475.321 unit.
Adit menjelaskan bahwa dari sisi permintaan, model kabin ganda tetap tumbuh. Namun pasokan masih terkendala akibat kelangkaan semikonduktor dan pengiriman dari pabrik pusat yang ada di Thailand.
“Jadi mereka pilah-pilah. Ini untuk negara Indonesia dan ini untuk negara lain,” jelasnya.
