Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SAG Gandeng Piala Mas, Bakal Pasok Bus Listrik Transjakarta

Sinar Armada Globalindo (SAG) menjalin kerja sama dengan PT Piala Mas Industri (Piala Mas) untuk perakitan bus listrik lokal.
PT Sinar Armada Globalindo (SAG) melakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Piala Mas Industri (Piala Mas) untuk perakitan bus listrik.
PT Sinar Armada Globalindo (SAG) melakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Piala Mas Industri (Piala Mas) untuk perakitan bus listrik.

Bisnis.com, JAKARTA - Menyikapi regulasi pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 8 Tahun 2024 terkait aturan minimal 20% Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produksi bus listrik, PT Sinar Armada Globalindo (SAG) bersiap melakukan perakitan lokal.

Langkah konkret SAG salah satunya yaitu menjalin kerja sama dengan PT Piala Mas Industri (Piala Mas) untuk perakitan bus listrik dengan nilai TKDN yang ditargetkan pada 2025 mendatang.

“SAG bangga mengumumkan kerja sama terbarunya dengan Piala Mas. Kemitraan yang kami lakukan ini memperkuat komitmen kami terhadap transportasi publik yang lebih rendah emisi sehingga berkontribusi terhadap transisi Indonesia menuju ekonomi yang lebih bersih,” kata Andre Jodjana, Direktur Komersial & Pengembangan Bisnis, SAG, saat ditemui di Jakarta, Jumat (8/11/2024).

Lebih jauh, Andre mengungkapkan perakitan yang berlokasi di Malang itu, merupakan upaya perusahaan bersama mitra Piala Mas untuk memenuhi kebutuhan pesanan dari operator Transjakarta. Sebelumnya, SAG memasok bus listrik Transkakarta melalui skema impor utuh alias CBU.

“Tahun depan bus listrik untuk Transjakarta ada dua yang kami pasok, high deck 12 meter dan medium dengan panjang 7-9 meter,” ungkapnya.

Dia meyakini upaya lokalisasi bus listrik asal produsen Golden Dragon, China tersebut bisa memenuhi syarat TKDN minimal 40% pada tahun depan.

“Yang tersisa hanya baterai, itu TKDN paling besar. Kami juga berupaya melakukan pembicaraan dengan produsen baterainya seperti CATL, minimal untuk dirakit lokal ke depannya,” tukas Andre.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah meluncurkan Dokumen Peta Jalan Implementasi E-Mobility untuk program transportasi massal berbasis bus rapid transit (BRT) yang bertujuan untuk mencapai target 90 persen elektrifikasi armada transportasi publik perkotaan pada tahun 2030, setara dengan lebih dari 45.000 unit bus listrik di 42 kota, dan target 100 persen pada 2040.

Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor transportasi darat. SAG optimis bahwa dengan penerapan TKDN terhadap bus listrik yang akan diproduksinya dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan kembali menghidupkan industri-industri kecil dalam negeri, sehingga perekonomian nasional bisa terus bergerak dan tumbuh secara berkelanjutan.

Kembali memberitahukan bahwa pada 2019 SAG memperkenalkan produk pertamanya Bus Low Deck 12M ke Indonesia dan sudah beroperasi di 2023, dalam komitmen mendukung program pemerintah Langit Biru untuk pengendalian polusi udara.

Melanjutkan komitmen tersebut, SAG telah menandatangani kesepakatan terbaru untuk mengoperasikan bus High Deck 12M tambahan yang akan mulai beroperasi di koridor TransJakarta pada Desember 2024.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper