BISNIS.COM, MANADO - Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) terus menguji teknologi baterai mobil listrik pengganti bahan bakar fosil.
"Satu teknologi yaitu baterai yang terus dipelajari. Yang ada saat ini baterainya besar sehingga repot. Kita ingin yang semakin kecil dengan daya yang lebih banyak," kata Menristek Gusti Muhammad Hatta di Manado, Sabtu (18/5/2013).
Dia menjelaskan ada tiga teknologi yang sudah dikuasai berkaitan dengan perakitan mobil listrik di negeri ini yaitu bersentuhan dengan modifikasi badan, elektronika serta struktur mobil.
"Sekarang sudah diproduksi di Jawa Timur oleh perusahan swasta. Mobil listrik ini diproduksi dalam beberapa jenis seperti bus ataupun sedan," ujarnya.
Menurutnya, permintaan terhadap mobil listrik ini semakin banyak, bahkan dalam waktu dekat ini kementerian akan menyerahkan kepada Pemerintah Kota Jogjakarta kendaraan bus yang akan dimanfaatkan untuk angkutan umum.
"Jumlahnya terbatas, sambil kita melakukan perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan yang ada," ungkapnya.
Dia menambahkan, kementerian dan lembaga juga memberikan respon positif terhadap mobil listrik ini, banyak pesanan, namun usai dirakit akan diserahkan ke perusahan untuk mengembangkannya.
MOBIL LISTRIK: Kemenristek Uji Teknologi Baterai
BISNIS.COM, MANADO - Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) terus menguji teknologi baterai mobil listrik pengganti bahan bakar fosil."Satu teknologi yaitu baterai yang terus dipelajari. Yang ada saat ini baterainya besar sehingga repot. Kita
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

12 jam yang lalu
Adhi Karya’s Profit Shrinks, Debt Still Overwhelming

17 jam yang lalu
Auto Stocks React to GIIAS 2025 Amid Sector Slowdown
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

10 jam yang lalu
Tips Anti Boncos Beli Kendaraan Impian di GIIAS 2025

1 hari yang lalu