Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Januari 2018, Pangsa Pasar Mobil Astra Menyusut

Penjualan merek otomotif di bawah kendali PT Astra International Tbk (ASII) atau mobil Astra yakni Toyota, Daihatsu, Isuzu dan Peugeot, sepanjang Januari 2018 mengoleksi penjualan wholesales (pengiriman dari pabrik ke dealer) sebanyak 45.760 unit.
Petugas memeriksa mobil produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang siap dikirim ke pasar. /Bisnis, Dwi Prasetya
Petugas memeriksa mobil produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang siap dikirim ke pasar. /Bisnis, Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan merek otomotif di bawah kendali PT Astra International Tbk (ASII) atau mobil Astra yakni Toyota, Daihatsu, Isuzu dan Peugeot, sepanjang Januari 2018 mengoleksi penjualan wholesales (pengiriman dari pabrik ke dealer) sebanyak 45.760 unit.

Kalau dibandingkan dengan bulan sama pada 2017, capain tersebut mengalami penurunan sebesar 7%. Pada Januari 2017, total penjualan mobil Astra sebanyak 49.311 unit.

Berdasarkan data Gaikindo dan ASII yang diperoleh Bisnis, total penjualan semua merek otomotif di sepanjang Januari 2018 mencapai 95.892 unit. Dengan capaian 45.760 unit, mobil Astra menguasai pangsa pasar sebesar 48%, menurun dari pangsa pasar yang diraih pada Januari 2017 sebesar 57%.

Toyota masih menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi sebanyak 25.410 unit, disusul oleh Daihatsu 18.788 unit, Isuzu 1.561 unit, sementara Peugeot hanya terjual 1 unit.

Pada kesempatan syukuran HUT ke-60 ASII pada 24 Februari 2017, Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto mengatakan perseroan akan terus mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin pasar di industri otomotif nasional.

"Dalam kesempatan ini kami menegaskan, Astra tidak akan pernah meninggalkan sektor otomotif sebagai bisnis inti dan penopang utama kinerja perusahaan dari awal berdirinya perusahaan hingga saat berusia 60 tahun," ucapnya.

Prijono mengemukakan sektor otomotif masih menjadi penopang utama kinerja perseroan dengan kontribusi terhadap pendapatan perusahaan sekitar 50%, disusul sektor jasa keuangan sekitar 15%, alat berat, pertambangan dan energi 15%, agribisnis 10%, dan sektor lainnya 5%.

"Pada masa mendatang kami akan terus berkarya dan melakukan inovasi dalam memajukan industri otomotif nasional yang berarti ikut memajukan perekonomian nasional dengan terciptanya lapangan kerja, setoran pajak dan devisa ekspor," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yusran Yunus
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper