Bisnis.com, JAKARTA : PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia, produsen kendaraan Alat Mekanis Multiguna pedesaan (Ammdes), menyatakan kesiapannya untuk mengucurkan investasi sebesar Rp200 miliar pada tahap awal, guna pengembangan dan produksi massal Ammdes.
Ammdes menjadi inovasi industri otomotif nasional, yang berangkat dari kebutuhan masyarakat di perdesaan. Ammdes diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, Kamis (2/8).
Presiden Direktur PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI), Reiza Treistanto mengatakan perusahaan melakukan investasi secara bertahap untuk pengembangan dan produksi Ammdes, sesuai dengan permintaan atau serapan pasar.
“Investasi kami lakukan bertahap. Kemungkinan sampai Rp200 miliar, nanti akan kami evaluasi lagi,” kata Reiza kepada Bisnis, seusai seremoni pembukaan GIIAS 2018.
KMWI berencana melakukan produksi massal kendaraan Ammdes pada awal 2019. Pada tahun ini perusahaan sebenarnya telah memulai produksi Ammdes, tetapi lebih ditujukan untuk uji coba. Produk uji coba tersebut disebar ke desa-desa guna mengetahui aspirasi dan kebutuhan masyarakat desa.
“Kapasitas terpasang sekitar 3.000-6000 unit per tahun. Namun mesin produksi sudah kami buat sendiri secara lokal. Jadi ketika kebutuhan/permintaan ternyata lebih besar dari kapasitas terpasang, kami dapat meningkatkan dengan cepat,” papar Reiza.
Hadir dalam tujuh tipe, Ammdes memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sekitar 70%. KMWI, tegas Reiza, terus berupaya meningkatkan TKDN Ammdes, salah satunya memproduksi secara lokal komponen gear box.
“Kami ada rencana untuk segera mengembangkan gear box milik kami sendiri. Sebenarnya ini masalah skala ekonomi saja. Prinsipnya TKDN akan terus kami tingkatkan,” tukasnya.
Reiza mengakui sebanyak 71 supplier komponen lokal yang merupakan vendor langsung dari perusahaan terlibat dalam produksi Ammdes. Angka tersebut diyakini terus meningkat seiring prinsip multisourcing yang dijalankan KMWI.
“Harapan kami lebih pada regulasi yang berpihak untuk produk lokal. Namanya bayi baru lahir harus dijaga, bukan berarti kami harus manja. Kami harus terus mengembangkan diri,” tegas Reiza.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan komitmennya untuk segera menyerap Ammdes, guna memacu roda perekonomian di wilayah perdesaan.
“Segera. Kami akan serap menggunakan dana desa. Jumlahnya berapa? Kami akan lihat dan sesuaikan dengan kemampuan industri. Namun, inovasi ini memang dapat memacu produktivitas pertanian di desa,” kata Menteri Eko Putro Sandjojo, kepada Bisnis, usai pembukaan GIIAS 2018.
Ammdes dirancang dengan fungsi multiguna, tidak hanya untuk alat transportasi membawa hasil-hasil pertanian dari desa ke kota. Namun juga bisa menjadi alat produksi untuk meningkatkan produktivitas pertanian di perdesaan.
KMWI memiliki fasilitas sementara di Cikarang, Bekasi dan rencananya dipindahkan ke Citereup, Kabupaten Bogor. Perusahaan ini juga mempunyai fasilitas produksi di Klaten Jawa Tengah. KMWI merupakan perusahaan hasil joint venture dari PT Velasto Indonesia dan PT Kiat Inovasi Indonesia.
.