Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah perusahaan Inggris menawarkan konversi Mini klasik menjadi bertenaga listrik, dengan jarak tempuh 96,54 kilometer.
Perusahaan bernama London Electric Cars (LEC) tersebut menggunakan baterai dan motor listrik Nissan Leaf sebagai dasar konversi. Hasil modifikasi ini diklaim mengurangi biaya sekaligus dampak lingkungan.
“Sebagai penggemar mobil klasik dan pendukung konversi kendaraan listrik yang terjangkau dan berkelanjutan, masuk akal bagi kami untuk fokus pada Mini asli,” kata pendiri LEC, Matthew Quitter, dikutip dari Autocar, Minggu (20/6/2021).
Matthew mengatakan konversi standar akan mencakup baterai 20 kWh. Pelanggan juga bisa memasang motor listrik dengan output lebih tinggi dan baterai yang ditingkatkan dengan biaya tambahan.
“Dengan konversi EV ini, kami ingin Mini klasik menjadi pilihan yang terjangkau namun bermanfaat bagi penduduk kota, tidak hanya di kota asal kami di London tetapi di seluruh dunia, untuk mengatasi lalu lintas dan membantu menghentikan polusi,” kata Matthew.
LEC juga berencana untuk menggunakan sekaligus memperbarui perangkat keras komputer dan baterai di dalam paket traksi serta teknologi manufaktur untuk benar-benar menghasilkan konversi Mini.
Baca Juga
Secara keseluruhan, konversi Mini klasik menjadi bertenaga listrik berjarak tempuh 96,54 kilometer menelan biaya 25.000 poundsterling atau Rp500 juta.
Mini bergabung dengan Land Rover, Morris Minor dan Morris Traveler dalam jajaran LEC. Mereka dibebaskan dari pajak jalan, biaya kemacetan dan biaya Ultra Low Emission Zone.
