Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan otomotif Rivian Automotive Inc. mengatakan pengiriman dan pembelian mobil listrik berjenis pikap R1T dan SUV R1S harus menunggu hingga 2023.
Dilansir dari Elecktrek, Rabu (29/12/2021), CEO Rivian Automotive RJ Scaringe mengatakan pihaknya mengirimkan 652 unit kendaraan pertamanya pada 15 Desember.
"Seperti yang diharapkan, kami mengalami beberapa masalah-masalah produksi yang membuat pengiriman yang lebih rendah daripada yang awalnya ditargetkan," ujar RJ Scaringe.
Hal ini pun berimbas kepada sebagian besar dari sekitar 71.000 pra-pemesanan Rivian untuk truk pikap R1T dan SUV R1S di Amerika Serikat dan Kanada adalah untuk versi kendaraan dengan opsi paket baterai kecil. Mobil ini memiliki jangkauan sekitar 505 km dengan sekali pengisian daya.
"Untuk melayani jumlah pemegang preorder terbesar, kami akan memprioritaskan baterai besar selama tahun depan," kata Scaringe.
Paket baterai yang lebih besar, yang disebut paket Max, diharapkan memberikan jarak tempuh lebih kurang 644 km dengan sekali pengisian daya.
Sementara itu, Scaringe menjabarkan tantangan produksi adalah rantai pasokan global, pandemi Covid-19, pasar tenaga kerja, dan masalah jangka pendek soal pembuatan modul baterai.
Adapun Rivian telah mengirimkan 386 unit dari 652 unit kendaraan yang dibuat, termasuk pikap dan SUV.
Diberitakan sebelumnya, Rivian bakal membangun pabrik senilai US$5 miliar atau setara lebih kurang Rp71,8 triliundi Georgia, untuk menggenjot produksi. Pabrik ini diperkirakan mampu mempekerjakan lebih dari 7.500 orang dengan total produksi 400.000 unit kendaraan per tahun. Perusahaan menargetkan pabrik bakal beroperasi pada 2024 dengan produk sel baterai.