Bisnis.com, Tangerang — PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menargetkan pengiriman mobil Completely Knock Down atau CBU ke pasar luar negeri dapat tumbuh hingga 5 persen pada 2023.
Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Bob Azam mengatakan ekspor diharapkan dapat bertumbuh sekitar 3-5 persen sampai akhir 2023. Namun, dia tidak memungkiri kondisi perekonomian global yang melemah menjadi tantangan dalam kinerja ekspor.
“Memang ini target yang ambisius ya karena memang ekonomi dunia sebenarnya sedang melemah, tapi kami berharap bisa breakthrough,” ujar Bob saat ditemui di ICE BSD, Rabu (18/10/2023).
Sepanjang Januari – September 2023, Toyota Indonesia mencatatkan pencapaian ekspor sebesar 213.901 unit. Pencapaian ini naik 2,5% dibandingkan 208.775 unit kinerja periode sama tahun lalu.
Sementara itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo mencatatkan kinerja ekspor CBU sebanyak 379.498 unit periode Januari-September 2023. Alhasil, Toyota Indonesia menyumbangkan 56% dari seluruh volume ekspor.
Lebih jauh, Toyota berhasil mengapalkan mobil HEV Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross. Tercatat hingga lebih dari 39.000 unit total produksi Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross yang sudah dilengkapi dengan varian elektrifikasi diterima dengan baik di pasar domestik hingga internasional.
Baca Juga
Dalam kesempatan terpisah, Presiden Direktur PT TMMIN Nandi Julyanto mengatakan sedang berupaya untuk menambah volume ekspor dengan menambah komunikasi dengan para distributor dan juga duta besar pada negara-negara sahabat.
Selain itu, TMMIN juga melakukan pelatihan untuk pengembangan produk ekspor, sehingga ekspor yang dilakukan tidak hanya produk CBU, melainkan juga aksesoris hingga komponen CKD.
Berikutnya TMMIN juga turut memantau regulasi-regulasi yang dapat mempengaruhi volume ekspor. Setiap negara pun memiliki regulasi yang berbeda sehingga dibutuhkan upaya luar biasa untuk melakukan pemantauan regulasi.
“Jadi kunci kami untuk meningkatkan ekspor yang pertama adalah competitiveness. Kemudian adalah bilateral agreement, dan ekspansi domestic market supaya lebih kompetitif,” tuturnya.
Sebagai catatan, sejak ekspor perdana Toyota Indonesia pada 1987 hingga sekarang, sedikitnya 2,5 juta unit mobil buatan Sunter dan Karawang merambah 100 negara di dunia.