Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daimler Kembangkan Truk Hidrogen, Bakal Dipasarkan ke Indonesia?

Daimler Truck tengah melakukan uji coba untuk truk berbahan bakar hidrogen. Bagaimana potensi pemasarannya di Indonesia?
Mercedes Benz eActros dan eEconic. /DAIMLER
Mercedes Benz eActros dan eEconic. /DAIMLER

Bisnis.com, JAKARTA — PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI) belum akan memasarkan truk berbahan bakar hidrogen untuk pasar Indonesia lantaran dinilai belum dibutuhkan.

Pasar yang akan disasar Daimler untuk jenis truk berbahan bakar hidrogen pada 2039 adalah Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang. Fuel cell engine dinilai memiliki keunggulan dalam pengangkutan barang berat untuk jarak jauh.

“Diperlukan untuk pasar lain dari Daimler Truck AG, tapi bukan untuk Indonesia,” kata President Director PT DCVI Naeem Hassim di JCC Kemayoran, Kamis (7/3/2024).

Adapun, Daimler Truck tengah melakukan uji coba untuk bahan bakar hidrogen atau fuel cell engine kepada para konsumennya. Dalam uji coba ini, Daimler mengerahkan sebanyak lima traktor semi-trailer yang digunakan untuk pengangkutan bahan bangunan, kontainer laut atau gas silinder dengan rute-rute tertentu di Jerman. 

Jarak tempuh dari truk ini mencapai 1.047 kilometer (km) dengan satu kali pengisian hidrogen cair. Rencananya perusahaan bakal memperkenalkan versi seri Mercedes-Benz GenH2 Truck pada paruh kedua dekade ini. 

Truk Mercedes-Benz GenH2, yang digunakan dalam uji coba ini dibekali kapasitas muatan sekitar 25 ton dengan berat kombinasi kotor (GCW) 40 ton. Kehadiran dua tangki hidrogen cair khusus dan sistem sel bahan bakar cell centric memungkinkan muatan tinggi dan jarak tempuh yang jauh. 

Dua tangki hidrogen cair stainless-steel pada Truk GenH2 memiliki kapasitas penyimpanan hingga 88 kilogram atau masing-masing 44 kg. Sistem tangki baja tahan karat terdiri dari dua tabung, satu di dalam tabung lainnya, yang terhubung satu sama lain, dan terisolasi secara vakum.

Di satu sisi, sebagai perusahaan distribusi kendaraan komersial Mercedes-Benz, Daimler berencana untuk segera memasarkan unit bus dan truk listriknya pada 2024. Naeem mengatakan, perusahaan masih dalam proses untuk memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal 40%.

“Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan dengan diri kami dan OEM untuk melanjutkan ini. Jadi, ini adalah tantangan yang sulit untuk 40%,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper