Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daihatsu Blak-blakan Biang Kerok Penjualan Mobil Lesu di April 2025

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengungkapkan faktor yang menyebabkan penjualan mobil mengalami penurunan pada April 2025.
Logo Astra Daihatsu di salah satu perkantoran/website Daihatsu
Logo Astra Daihatsu di salah satu perkantoran/website Daihatsu

Bisnis.com, JAKARTA — PT Astra Daihatsu Motor (ADM), yang dinaungi oleh PT Astra International Tbk. (ASII), mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan penjualan mobil mengalami penurunan pada April 2025.

Menilik data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Daihatsu secara wholesales sebesar 8.884 unit pada April 2025, atau turun 32% secara bulanan (month-to-month/MtM) dibandingkan 13.057 unit pada Maret 2025.

Di lain sisi, penjualan ritel Daihatsu juga turun 25,2% secara bulanan menjadi 9.801 unit pada April 2025, dibandingkan pada Maret 2025 sebanyak 13.111 unit. 

Marketing & Customer Relations Division Head Astra International Daihatsu Sales Operation, Tri Mulyono mengatakan, ada beberapa kondisi yang menyebabkan penjualan mobil lesu, seperti penurunan daya beli masyarakat, kenaikan PPN menjadi 12% dan kebijakan pungutan opsen. 

"Selain itu, peningkatan suku bunga, dan meningkatnya pembiayaan berisiko atau non-performing financing [NPF], memberikan dampak penurunan penjualan unit kendaraan pada awal 2025," ujar Tri kepada Bisnis, dikutip Selasa (13/5/2025).

Alhasil, penjualan wholesales Daihatsu sebanyak 43.883 unit pada 4 bulan pertama 2025, sedangkan penjualan mobil secara ritel alias dari diler ke konsumen sebanyak 46.718 unit sepanjang Januari—April 2025.

"Meskipun adanya kondisi penurunan penjualan otomotif, kami masih berharap adanya potensi pertumbuhan pasar otomotif ke depannya," jelas Tri.

Secara terperinci, model yang menjadi tulang punggung penjualan saat ini antara lain Daihatsu Sigra dengan kontribusi 32% dari total penjualan ritel. Kemudian diikuti dengan Gran Max Pick Up 26%, Terios 12% dan Ayla 11%. Kemudian, model yang berkontribusi di bawah 10% yakni Daihatsu Gran Max Minibus 9%, Xenia 5%, Rocky 3%, Luxio 2%, dan Sirion 0,1%.

"Namun agar potensi pertumbuhan pasar otomotif ini dapat tergarap optimal, maka dibutuhkan adanya langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi tantangan yang saat ini tengah terjadi," jelasnya.

Alhasil, dia mengatakan Daihatsu akan memberikan penawaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, mulai untuk pembelian kredit maupun tunai. 

"Dengan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan program penjualan yang menarik, serta jaringan purnajual yang luas, kami optimistis tetap mempertahankan pangsa pasar pada 2025 ini," pungkasnya.

Secara keseluruhan, sepanjang periode Januari-April 2025, total penjualan mobil nasional secara wholesales mencapai 256.368 unit, turun 2,9% secara tahunan dari 264.014 unit. Di sisi lain, penjualan mobil secara ritel pun susut 7,7% menjadi 267.514 unit, dibandingkan 4 bulan pertama 2024 sebanyak 289.917 unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper