BISNIS.COM, KARAWANG--Wakil Presiden RI Boediono menyatakan pemerintah serius dalam menggarap program mobil hijau (low cost green car), sebagai upaya peningkatan pertumbuhan sektor otomatif nasional.
Menurutnya, penyediaan program itu juga dapat menjadi peralihan dari kendaraan roda dua ke kendaraan roda empat. Sehingga diharapkan kemacetan yang diakibatkan kendaraan roda dua bisa ditekan.
"Program low cost green car ini saya dengar sudah mulai diproduksi secara prototipe, merupakan area yang oleh pemerintah atau dunia usaha serius untuk menanganinya," ujarnya dalam peresmian pabrik perakitan kendaraan bermotor PT Astra Daihatsu di Karawang, Jawa Barat hari ini Senin (22/04).
Menurutnya, potensi pasar sektor inipun sangat besar, baik di tanah air ataupun di negara berkembang. Hanya saja,segmennya yang belum terjamah secara luas. Yang juka dimanfaarkan, katanya, maka pasar dalam negeri dan Asean akan maju dan bisa dikuasai oleh Indonesia.
Dia menambahkan jika rencana itu bisa direalisasikan cepat, maka pasar tanah air dipastikan akan lebih unggul dibandingkan dengan negara lain, dalam persaingan usaha tersebut.
Tahun lalu, menurut Wapres pertumbuhan pasar kendaraan nasional melewatu satu juta unit, dan tahun ini diperkirakan tumbuh puluhan persennya. Bahkan, pertumbuhan pasar otomotif nasional, sudah lebih tinggi daripada di RRC.
Wapres juga mengatakan dibukanya pabrik perakitan dengan skala besar di Karawang itu,merupakan catatan positif bagi perkembangan industri otomotif nasional, apalagi PT Astra Daihatsu Motor juga menunjuk Indonesia sebagai production centre kedua setelah Jepang.
Dengan dibukanya pabrik itu, diharapkan juga dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak, dan meningkatkan pertmbuhan ekonomi sekitarnya.
Dalam peresmian itu, Wapres didampingi oleh Menteri Perinduatrian MS Hidayat, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Presiden Direktur Daihatsu Motor Company Koicihi Ina, serta Presdir ADM Sudirmam MR.
Turut hadir dalam peresmian itu yakmi Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri ESDM Jero Wacik, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisna Mukti, Duta Besar Jepang Yoshinori Katori. (if)