Bisnis.com, JAKARTA — Mobil bekas yang pernah terendam banjir atau mengalami tabrakan kerap dipasarkan dengan harga lebih rendah. Meski menggiurkan, calon pembeli perlu mempertimbangkan sejumlah aspek penting, mulai dari tingkat kerusakan, estimasi biaya perbaikan, hingga potensi risiko jangka panjang.
Secara umum, mobil bekas banjir atau tabrakan memiliki potensi kerusakan serius. Mobil bekas banjir biasanya bermasalah pada mesin dan sistem kelistrikan, sedangkan kendaraan bekas tabrakan cenderung mengalami kerusakan pada bagian eksterior.
Oleh sebab itu, pemeriksaan komprehensif sangat diperlukan, mencakup kondisi mesin, sistem kelistrikan, estimasi perbaikan, hingga risiko kerusakan lanjutan sebelum memutuskan untuk membeli.
Mengutip laman resmi Suzuki, berikut beberapa risiko yang perlu diperhatikan sebelum membeli mobil bekas banjir maupun tabrakan:
Risiko Mobil Bekas Banjir
1. Kerusakan Mesin
Mobil yang sempat terendam banjir berpotensi mengalami kerusakan mesin, termasuk pada sistem transmisi dan pembakaran. Jika terjadi water hammer atau air masuk ke ruang bakar mesin melalui saluran udara, fungsi kendaraan bisa terganggu dan membutuhkan perbaikan besar.
Baca Juga
2. Gangguan Sistem Kelistrikan
Air banjir sangat rentan merusak sistem kelistrikan. Komponen seperti ECU dan kabel dapat korslet, sehingga berdampak pada perangkat elektronik seperti AC dan lampu, yang berujung pada biaya perbaikan tinggi.
3. Karat di Bagian Kolong
Air banjir dapat memicu korosi, terutama di bagian bawah mobil. Kandungan garam dan asam mempercepat proses karat pada rangka serta suspensi, sehingga mengancam struktur kendaraan.
4. Masalah pada Sistem Pengereman
Kampas dan cakram rem dapat berkarat akibat terendam air, yang berdampak pada performa pengereman dan aspek keselamatan berkendara.
5. Biaya Perbaikan Tinggi
Mobil bekas banjir umumnya memerlukan biaya perbaikan besar, dengan hasil yang tidak menjamin dapat mengembalikan kondisi kendaraan ke performa semula.
Risiko Mobil Bekas Tabrakan
1. Kerusakan Mesin
Tabrakan dapat memengaruhi komponen mesin, yang berpotensi mengganggu keselamatan dan membutuhkan biaya perbaikan tinggi jika tidak diperiksa secara detail.
2. Kerusakan Sistem Elektronik
Sensor parkir, sistem audio, hingga navigasi dapat terganggu akibat benturan, dan perbaikannya sering kali memerlukan biaya yang tidak sedikit.
3. Kerusakan Bodi Kendaraan
Kerusakan pada eksterior menjadi dampak paling terlihat. Perbaikan bodi dengan kerusakan di banyak titik biasanya membutuhkan biaya cukup besar.
4. Penurunan Fungsi Keamanan
Meski sudah diperbaiki, fungsi keselamatan pada mobil bekas tabrakan tidak selalu kembali optimal, sehingga meningkatkan risiko saat digunakan.
5. Nilai Jual Rendah
Kendaraan bekas tabrakan umumnya memiliki harga jual kembali lebih rendah karena reputasi dan risiko kerusakan lanjutan.
Secara keseluruhan, meski mobil bekas banjir dan tabrakan dijual dengan harga relatif terjangkau, namun risikonya cukup besar. Alhasil, calon pembeli disarankan melakukan pemeriksaan menyeluruh di bengkel terpercaya sebelum melakukan transaksi pembelian.