Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Mobil BYD Melonjak saat Pasar Otomotif RI Lesu

Impor mobil BYD melonjak 221,5% di Indonesia pada Januari-Juli 2025, meski pasar otomotif domestik lesu.
Model berpose di samping mobil listrik BYD di sela-sela pembukaan dealer flagship BYD Harmony Sudirman 4S, Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Model berpose di samping mobil listrik BYD di sela-sela pembukaan dealer flagship BYD Harmony Sudirman 4S, Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah lesunya pasar domestik, jumlah impor mobil secara utuh (completely built up/CBU) justru mengalir deras sepanjang periode Januari-Juli 2025. 

Adapun, BYD kini menduduki peringkat teratas sebagai importir mobil terbesar, bahkan menyalip beberapa pabrikan Jepang, seperti Toyota, Mitsubishi Motors dan Suzuki. 

Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total importasi mobil di pasar domestik sebanyak 76.755 unit pada 7 bulan pertama 2025. Angka itu melonjak 50,7% secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 50.932 unit.

Pabrikan mobil listrik asal China, BYD mencatatkan angka impor paling besar yakni 20.795 unit, atau melesat 221,5% dibandingkan periode yang sama pada 2024. Sederet mobil listrik yang telah dipasarkan BYD yakni Atto 1, Atto 3, Sealion 7, Seal, Dolphin dan M6.

Adapun, BYD tengah membangun pabrik di Subang, Jawa Barat yang diestimasikan rampung pada akhir 2025. Pabrik itu memiliki kapasitas produksi 150.000 unit per tahun, dengan rencana investasinya sekitar Rp11 triliun.

Berikutnya, Toyota dan Mitsubishi Motors mencatatkan angka impor masing-masing sebesar 18.673 unit dan 8.525 unit.

Selanjutnya, sub merek premium BYD yakni Denza mencatatkan angka impor sebanyak 7.892 unit melalui produknya Denza D9. Disusul Suzuki sebanyak 5.543 unit.

Beberapa jenama mobil listrik asal China lainnya yang menyumbang angka impor cukup besar yakni Aion sebanyak 3.126 unit, disusul Geely sebesar 1.800 unit.

Tercatat, ada enam perusahaan yang telah masuk dalam program insentif impor mobil listrik, yakni BYD, VinFast, Geely, XPeng, GWM, dan PT National Assemblers yang menaungi Aion, Citroen, Maxus dan VW.

Di lain sisi, data Gaikindo menunjukkan, penjualan mobil wholesales sepanjang Januari–Juli 2025 tercatat 435.390 unit, turun 10,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 484.250 unit. Sementara penjualan ritel juga merosot 10,8% menjadi 453.278 unit, dibandingkan 508.041 unit pada 7 bulan pertama 2024.

Insentif Impor Mobil Listrik Berpeluang Disetop

Diberitakan sebelumnya, pemerintah Indonesia belum memberi sinyal bahwa insentif impor untuk mobil listrik (battery electric vehicle/BEV) akan dilanjutkan pada 2026.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Mahardi Tunggul Wicaksono mengatakan, hingga kini belum ada diskusi lebih lanjut terkait kelanjutan skema insentif untuk mobil listrik pada tahun depan.

"Terkait insentif mobil listrik, memang sampai dengan hari ini, kami belum ada sama sekali rapat atau pertemuan dengan kementerian atau lembaga yang lain terkait kelanjutan insentif ini," ujar Tunggul di Kantor Kemenperin, Senin (25/8/2025).

Mengacu pada Peraturan Menteri Investasi Nomor 6/2023 juncto Nomor 1/2024 batas waktu importasi dan program insentif impor mobil listrik akan berakhir pada 31 Desember 2025.

"Jadi, bisa kita asumsikan, karena sampai hari ini belum ada diskusi atau rapat, asumsinya memang insentif ini sudah akan berakhir sesuai dengan regulasi yang ada," jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan peta jalan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), mulai 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2027, pabrikan mobil listrik perlu melakukan pelunasan komitmen produksi 1:1, produksi dengan spesifikasi teknis mencakup daya motor listrik dan kapasitas baterai minimal sama atau lebih tinggi.

Jika pabrikan EV tak mampu memenuhi syarat produksi lokal tersebut, pemerintah dapat mengklaim atas bank garansi yang gagal dibayar utang produksinya dari peserta program pada 2028.

Daftar 10 Importir Mobil Terbesar Januari-Juli 2025:

1. BYD: 20.795 unit

2. Toyota: 18.673 unit

3. Mitsubishi Motors: 8.525 unit

4. Denza: 7.892 unit

5. Suzuki: 5.543 unit

6. Aion: 3.126 unit

7. Geely: 1.800 unit

8. Mazda: 1.677 unit

9. Hyundai (HMID): 1.564 unit

10. Lexus: 1.396 unit


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro