Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Forum Dialog Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Anggawira mengatakan sebagai negara yang besar, sudah seharusnya Indonesia menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Pembuatan mobil Esemka merupakan salah satu contoh kemauan yang kuat dari individu dan komunitas untuk membangun kemandirian lokal.
Hal ini, menurutnya, harus dapat didukung oleh semua pihak, termasuk pemerintah dengan memberikan proteksi dari produk impor dan insentif dengan berbagai kebijakan dan program-program.
“Itu yang dilakukan banyak negara yang sukses dan mampu membuat brand lokal, seperti yang dilakukan di Malaysia, serta India dan Korea yang saat ini mulai mendunia. Sayangnya, pemerintah kita terlalu lembek dan mudah di setir akibat kepentingan jangka pendek,” tuturnya.
Hipmi, sambungnya, telah berkomitmen untuk mensupport dengan membeli dan membuka dealer serta pemasaran melalui jaringan Hipmi.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan merilis bahwa potensi transaksi pasar dalam negeri setiap tahunnya mencapai sekitar Rp7.000 triliun. Sayangnya, dari nilai tersebut sebagian besar masih dikuasai oleh produk impor.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Sri Agustina mengatakan pihaknya akan terus memfasilitasi produk-produk dalam negeri salah satunya dengan mengikutsertakan dalam pameran-pameran lokal maupun internasional.
Menurutnya, selain dukungan pemerintah dan pelaku usaha, konsumen Indonesia yang mencapai 240 juta jiwa ini pun memegang peranan besar memproteksi produk dalam negeri dari serangan produk impor.
Sebab, dengan semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang mencintai dan menggunakan produk dalam negeri, secara alamiah produk asing yang masuk ke pasar Indonesia akan terpinggirkan mengingat Indonesia tidak bisa lepas dari serangan produk impor.
VBerdasarkan survei yang dilakukan Universitas Indonesia, sekitar 91% masyarakat Indonesia memang bangga dengan produk lokal. Sayangnya, hanya 34% diantaranya yang mau untuk membeli produk nasional tersebut.
“Kekuatan konsumen ini sangat dahsyat. Oleh karena itu, kita jangan hanya bisa bangga saja tetapi harus membeli dan menggunakan produk Indonesia.”