Bisnis.com, JAKARTA — Presiden RI Prabowo Subianto menggunakan kendaraan taktis Maung Garuda berkelir putih dengan tipe MV3 Garuda Limousine sebagai mobil kepresidenannya.
Perlu diketahui, mobil Maung MV3 Garuda Limousine tersebut adalah kelanjutan dari tipe MV1 dan MV2 yang awalnya adalah kendaraan taktis (rantis) yang diproduksi BUMN, PT Pindad (Persero).
Mobil Maung MV3 Garuda Limousine berdaya mesin 202 PS/199 horse power dan transmisi otomatis 8 percepatan ini sudah dilengkapi fitur keamanan seperti ban yang dapat melaju meskipun bocor di tengah perjalanan, kaca anti peluru, dan bodi yang tahan amunisi.
Dengan kebanggaan terhadap mobil buatan dalam negeri, Prabowo ingin para menteri hingga para penjabat negara di Kabinet Merah Putih turut menggunakan mobil Maung buatan Pindad.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai keinginan Prabowo ini merupakan komitmen serius untuk menggunakan karya anak bangsa.
Semangat yang dimiliki Prabowo ini dipandang Ujang bukan hanya sekadar gimmick semata.
Baca Juga
“Saya sih melihatnya bukan gimmick ya, ini keseriusan komitmen Prabowo karena dimulai dari dia sendiri kan. Karena Prabowo sendiri menggunakan mobil maung buatan Pindad dan karena dia presidennya ya tentu berkepentingan memerintahkan kepada bawahannya pembantu-pembantu presiden untuk menggunakan juga mobil yang sama,” ujarnya kepada Bisnis, pada Senin (29/10/2024).
Tak hanya itu, Ujang juga memandang komitmen serius Prabowo ini bisa memberikan angin segar untuk kebangkitan mobil buatan dalam negeri atau mobil buatan anak Indonesia. Dengan demikian, Ujang menyoroti ini adalah hal yang positif karena petinggi negara menggunakan mobil buatan karya anak bangsa.
“Saya sih melihatnya ini awal dari komitmen itu untuk ke depan bisa membangun kebangkitan mobil nasional dan harus dimulai dari presidennya, dimulai dari para kabinet,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Ujang juga menyebutkan komitmen tersebut bisa membuat Prabowo menjadi pemimpin yang menciptakan legacy dengan adanya mobil buatan dalam negeri yang menjadi kebanggaan nasional.
Lantas bagaimana dengan kelanjutan mobil buatan dalam negeri bernama Esemka?
Beda nasib dengan Maung buatan Pindad, Ujang menilai mobil buatan Esemka yang kala itu pernah digunakan Presiden ke-7 Jokowi sebagai mobil dinas ketika menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.
Namun seiring berjalannya waktu, Esemka terlihat mengalami kesulitan dan kesusahan dalam industri otomotif.
“Kalau esemka ini kan eranya Jokowi, gagasannya Jokowi. Di masa Jokowi 10 tahun aja susah menjadi mobil nasional gitu, apalagi Jokowi sudah lengser, sudah tidak jadi presiden. Jadi agak sulit, agak berat kalau kita bicara Esemka,” ujarnya kepada Bisnis, pada Selasa (29/10/2024).
Ujang turut memandang seharusnya Esemka bisa menjadi rintisan mobil nasional, tetapi fakta saat ini selama 10 tahun Jokowi memimpin, Esemka masih stagnan saja.
Permasalahan utamanya, menurut dia, adalah dukungan pemerintah terhadap Esemka. Apabila mendapat dukungan maksimal, bukan hal sulit bagi Esemka untuk mendapat investor.
“Orang di dalam negeri juga banyak yang kaya kok, banyak pengusaha-pengusaha kaya di Indonesia bisa investasi kok sebenarnya Asalkan ada kemauan,” tandasnya.
Untuk diketahui, mobil Esemka pertama kali diproduksi pada 2011 oleh PT Solo Manufaktur Kreasi, lebih mengarah ke kendaraan komersial dan penumpang untuk transportasi umum dan angkutan barang, berbeda dengan mobil Maung Garuda saat ini yang merupakan kendaraan taktis.
Ihwal lahirnya mobil Esemka berawal dari proyek prototipe mobil bernama Rajawali yang digagas oleh Sukiyat dengan para siswa SMK jurusan otomotif di Solo tahun 2009. Sejak diluncurkan secara massal, pesanan mobil Esemka juga datang dari instansi pemerintahan.
Sementara itu, berdasarkan catatan Bisnis, secara mengejutkan mobil Esemka muncul lagi setelah lama tak terdengar. Mobil buatan PT Solo Manufaktur Kreasi tersebut hadir di IIMS 2023.