Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Pelemahan Rupiah, Ekspor Toyota Motor (TMMIN) Naik 4,6%

Depresiasi rupiah terhadap dolar AS mempengaruhi bisnis PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
/Base4car
/Base4car

Bisnis.com, JAKARTA - Depresiasi rupiah terhadap dolar AS mempengaruhi bisnis PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), ekspor terdongkrak naik 4,6%.

"Dari kegiatan ekspor kami malah bisa take advantage karena nilai penjualan ke luar negeri meningkat untuk menyeimbangkan naiknya biaya produksi di dalam negeri," tutur Executive General Manager HRD Corporate & External Affairs Division PT TMMIN Bob Azam di Jakarta, Rabu (6/11/2013).

Selama Januari-Septeber 2013, TMMIN mencatat ekspor kendaraan utuh (completely built-up/CBU) 89.223 unit. Jumlah ini tumbuh sekitar 4,6% dari realisasi tahun lalu 85.338 unit.

Wakil Presiden TMMIN Johnny Darmawan menyatakan pihaknya terus meningkatkan volume ekspor sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah mendongkrak kinerja industri otomotif.

 "Toyota awalnya berkomitmen untuk mengekspor sekitar 30% dari total kapasitas produksi kendaraan di TMMIN tapi volume ekspor yang sekarang itu sudah setara 40% lho," ungkapnya.

Toyota Fortuner menyumbang 38% ekspor setara dengan 34.119 unit. Kijang Innova sejumlah 14.597 unit atau 16% dari total ekspor. Model lainnya berkontribusi 46% sekitar 40.507 unit.

Kinerja ekspor Toyota terdorong perluasan pasar ke Amerika Latin. Totalnya ada sekitar 70 negara tujuan ekspor Toyota termasuk kawasan Timur Tengah.

"Ekspor Toyota memang umumnya naik terutama terdorong dari penjualan Fortuner. Permintaan Fortuner ke Brazil atau negara Amerika Latin lainnya naik termasuk ke Middle East," ujar Johnny.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat total volume ekspor CBU nasional sejak awal tahun hingga kuartal III/2013 mencapai 124.559 unit. Artinya, TMMIN berkontribusi sekitar 71,63% terhadap keseluruhan penjualan kendaraan utuh ke luar negeri.

 Presiden Direktur TMMIN Masahiro Nonami menyatakan nilai ekspor Toyota sejak Januari - September mencapai US$1,2 miliar. Jumlah ini meliputi penjualan kendaraan terurai (completely knock down/CKD), komponen, dan mesin utuh.

Volume ekspor CKD mencapai 28.110 unit, naik 7% dari  26.200 pada 2012. Penjualan komponen tumbuh 5% menjadi  44,6 juta unit  dari 42,4 juta. Adapun mesin utuh  meningkat 4% menjadi 42,8 juta dari 41 juta unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper