Bisnis.com, JAKARTA - Sejauh ini Toyota belum menetapkan target pasar ekspor baru untuk sedan Vios. Sejauh ini, market ekspor utama si sedan mini ini ke Timur Tengah berkisar 1.000 - 2.000 unit per bulan.
“Kami harus dibuktikan kinerja ekspor sedan ke Timteng sukses barulah menjajaki negara ekspor lain. Setelah MEA akan ada perubahan-perubahan pasar otomotif. Kami akan tindak lanjuti itu,” ujar Executive GM HRD Corporate & External Affairs Division TMMIN Bob Azam, di Jakarta, Selasa (6/5/2014).
Kesuksesan yang dimaksud tak sekedar dilihat dari volume penjualan tapi juga kualitas produk itu sendiri. Sebagai negara basis produksi, Vios made in Indonesia juga harus membuktikan ketepatan waktu pengiriman.
TMMIN menilai banyak pasar ekspor sedan lain yang terbuka selain kawasan Timur Tengah. Sedangkan untuk pasar domestik, Bob berpendapat pengurangan PPnBM sedan kecil bisa mendongkrak penjualan. Seiring pengurangan pajak harga jualnyapun turun sehingga lebih terjangkau bagi konsumen.
“Kalau kita pertahankan pasar sedan dalam negeri begini terus, untuk short term menguntungkan tapi long term merugikan. Hati-hati kalau minum antibiotik,” katanya.
Saat ini, Toyota dalam fase pengembangan bisnis level ketiga yakni tahap ekspor dengan sedikitnya 50% produksi dijual ke pasar global. Tahap pertama periode impor kendaraan dan fase kedua berupa lokalisasi produksi sudah berlalu.
Pasalnya, kini sekitar 95% kendaraan Toyota sudah dibuat di dalam negeri dengan konten lokal antara 60% - 80%. Tahapan selanjutnya adalah fase pengembangan mobil berteknologi ramah lingkungan serta periode terintegrasi dengan global supply chain Toyota.