Bisnis.com, TANGERANG—Kehadiran fasilitas perakitan kendaraan terurai Volkswagen di Indonesia diperkirakan tidak mengurangi harga jual secara signifikan dibandingkan dengan harga produk impor.
Hal ini disebabkan masih banyak komponen disuplai dari luar negeri, konten lokal dipekirakan baru 10%. Belum selesainya revisi rencana bisnis pembangunan pabrik membuat waktu pemancangan tiang pertama mundur, paling cepat terealisasi pada awal 2015.
"Pergantian pemerintahan tidak mengganggu rencana pembangunan pabrik. Sebab pemerintah baru pasti masih tetap mengikuti kebijakan pemerintah sebelumnya yang menginginkan semakin banyak lokalisasi produksi," kata CEO Volkswagen Indonesia Andrew Nasruri di Tangerang, Selasa (3/6/2014)
Jika pabrik ini terwujud VW akan mengalokasikan seluruh produknya untuk memenuhi kebutuhan domestik, belum menyentuh impor. Skala keekonomian pabrik bagi produsen mobil berkisar 10.000 unit per tahun.
Saat ini penjualan VW di Indonesia setiap tahun baru sekitar 2.000 unit. Terbuka peluang akan hadir jagoan baru VW untuk mendongkrak penjualan dalam waktu singkat.
"Pasti akan ada [produk andalan baru]," kata Andrew. Namun, dia enggan menjelaskan lebih jauh model apa yang akan dikembangkan.
Dalam rencana awal pembangunan pabrik perakitan kendaraan terurai VW ditargetkan berkapasitas produksi 20.000-30.000 unit per tahun.
Angka ini kemungkinan berubah, demikian pula nilai investasinya, seiring revisi business plan proyek pabrik yang dilakukan prinsipal Volkswagen AG.