Terkait dengan prospek pasar, Suparno berharap bisa cepat membaik pada bulan-bulan mendatang. “Tentu diharapkan bisa membaik, tetapi secara pasti kapan waktunya masih sulit diprediksi,” katanya.
Boleh jadi, strategi yang diterapkan Toyota, dan Daihatsu, merupakan salah satu pilihan cukup masuk akal yang harus ditempuh para ATPM dalam menyiasati kondisi pasar yang kurang menguntungkan saat ini.
Apalagi dengan melihat perkembangan sekarang ini bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS semakin merosot, dan adanya penaikan harga BBM. Sikap wait and see yang dilakukan kedua ATPM mobil raksasa di atas bisa jadi merupakan langkah yang cukup aman untuk menjaga dampak semakin menumpuknya stok yang sewaktu-waktu bisa jadi merugikan mereka dan konsumen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel