Bisnis.com, TOKYO – Penarikan kantung udara yang dilakukan Takata Corp diperkirakan akan mencapai 118,5 juta unit secara global.
Analis dari Jefferies, Takaki Nakanishi mengatakan bahwa ekspansi penarikan tersebut akan berdampak pada 55 juta kantung udara tambahan serta tambahan biaya yang mencapai US$6,2 miliar.
Dikutip dari Bloomberg, Senin (9/5), Takata telah mengalami penurunan pangsa pasar hingga 78% sejak tahun lalu dan diperkirakan persoalan kantung udara ini merugikan perusahaan hingga 2,7 triliun yen.
Menteri Transportasi Jepang beserta pelaku industri otomotif akan mengikuti langkah National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) dalam menarik semua inflator yang tidak dapat menyesuaikan kelembaban tersebut.
Menteri Transportasi Jepang Masato Sahashi menyatakan bahwa hingga saat ini, Jepang masih mempertimbangkan apakah harus memperluas penarikan produk kantung udara Takata.
Dia mengatakan bahwa pelaku industri otomotif asal Jepang seperti Honda dan Toyota diharapkan dapat mengikuti permintaan dari NHTSA tanpa perlu meminta arahan dari pemerintah Jepang.
Penarikan Kantung Udara Takata Capai 118,5 Juta Unit
Penarikan kantung udara yang dilakukan Takata Corp diperkirakan akan mencapai 118,5 juta unit secara global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Shahnaz Yusuf
Editor : Rustam Agus
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

15 jam yang lalu
Automakers Drive Export Growth Amid Weak Local Sales

16 jam yang lalu
Teka-teki Tarif Trump untuk Rantai Pasok China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

15 jam yang lalu
Cara Beli Tiket GIIAS 2025 Online, Cuma Rp50.000

16 jam yang lalu
Simak Tips Nyaman Kunjungi GIIAS 2025 di Akhir Pekan

1 hari yang lalu