Bisnis.com, JAKARTA -- Segmen mobil harga terjangkau ramah lingkungan (LCGC) telah memberi kontribusi positif terhadap capaian industri kendaraan bermotor selama 4 tahun terakhir.
Beberapa pelaku pasar beranggapan tanpa LCGC, penjualan pabrik ke diler atau wholesales beberapa tahun ke belakang bisa jadi anjlok.
Secara keseluruhan capaian LCGC selama 2 tahun terakhir naik. Namun jika dilihat per model ada beberapa pergeseran tren.
Peminat LCGC dengan kapasitas dua baris penumpang cenderung berkurang. Konsumen bergeser memilih mobil tanpa pajak ini dengan spesifikasi tiga baris penumpang.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tren tersebut mulai terjadi pada medio 2016. Kehadiran Toyota Calya dan Daihatsu Sigra mengubah peta kekuatan.
Penjualan pabrik ke diler beberapa model yang memiliki dua baris penumpang mulai berkurang.
Baca Juga
Toyota Agya menutup 2016 dengan capaian turun 28,08% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menjadi 45.007 unit. Datsun dan Suzuki Wagon R secara berurutan turun 15,21% dan 16,37%.
Daihatsu Ayla pada tahun itu masih mencatatkan pertumbuhan positif. Namun pada tahun ini model tersebut turun 26,22% menjadi 27.291 unit.
Namun tidak semua LCGC dua baris mengalami tren negatif. PT Honda Prospect Motor (HPM) menjadi satu-satunya agen pemegang merek LCGC dua baris yang berhasil menjaga pertumbuhan. Sejak dikenalkan pada 2013 hingga November 2017, secara berurutan capaian tahunan Honda Brio Satya sebanyak 4.958 unit, 26.683 unit, 31.820 unit, 36.470 unit, dan 39.401 unit.