Bisnis.com, CIKARANG - Produsen otomotif asal Jepang, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) blak-blakan terkait strategi ekspor perseroan, terutama setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed memangkas suku bunga acuan.
The Fed memangkas suku bunga acuan 25 basis poin ke kisaran 4,25%-4,50% dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang berakhir Rabu (18/12/2024).
President and CEO Mitsubishi Motors Corporation Takao Kato mengatakan, keputusan The Fed memangkas suku bunga itu lebih lambat dibandingkan perkiraan sehingga masih ada risiko inflasi di AS yang berdampak ke negara-negara lain.
“Jadi suku bunga yang turun 0,25% lebih lambat daripada yang diprediksi banyak orang. Di AS risiko inflasi masih akan tetap ada, tentunya ini bakal berdampak tidak terlalu baik ke negara-negara lain, termasuk Indonesia,” ujar Kato di Cikarang, Jawa Barat pada Jumat (20/12/2024).
Lebih lanjut, dia mengatakan, di pasar global, production share MMKI sekitar 15-20%. Namun, setiap tahun angkanya bisa berubah, tergantung dari kondisi pertumbuhan ekonomi dari negara-negara tujuan ekspor Mitsubishi.
"MMKI adalah pabrik yang penting buat Mitsubishi Motors, alasannya adalah model-model yang diproduksi di MMKI bisa diekspor ke banyak negara seperti Timur Tengah, Asean, Afrika, dan lain-lain, banyak negara," jelasnya.
Sejauh ini, pabrik MMKI di Cikarang, Jawa Barat telah memproduksi sebanyak 1 juta unit mobil sejak 2017. Sementara itu, mobil yang diekspor sebanyak 400.000 unit ke 50 negara. Alhasil, strategi Mitsubishi yaitu mendorong produksi lokal model hybrid.
"Kami akan naikkan produksi mungkin model hybrid, jadi nantinya model hybrid itu akan diekspor ke negara-negara tersebut. Sekarang kami tidak bisa sebut target spesifik, tetapi kalau production share kami bakal terus naik," jelasnya.
Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Mitsubishi Motors mencatatkan ekspor sebanyak 76.708 unit sepanjang Januari-November 2024. Pangsa pasar ekspor sebesar 17,9%.
Menurut Kato, meskipun di Indonesia pada 2025 akan menghadapi tantangan seperti banyaknya pungutan pajak, MMKI masih tetap optimistis karena perseroan akan memperkenalkan banyak model-model baru di tahun-tahun mendatang yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan Mitsubishi di Indonesia.