Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Carsome: Pasar Mobil Bekas Terus Bertumbuh, Ini Sejumlah Faktor Pendorongnya

Carsome, platform dagang-el mobil bekas consumer to business (C-to-B), memproyeksikan pasar mobil bekas di Indonesia saat ini mencapai 2 juta unit per tahun.
Pengunjung melintas di samping deretan bursa mobil bekas di Jakarta, Minggu (4/2). Tren penjualan mobil bekas di 2018 diprediksi meningkat disebabkan naiknya ragam produksi mobil baru terutama segemen Low Cost Green Car (LCGC). /Bisnis.com-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung melintas di samping deretan bursa mobil bekas di Jakarta, Minggu (4/2). Tren penjualan mobil bekas di 2018 diprediksi meningkat disebabkan naiknya ragam produksi mobil baru terutama segemen Low Cost Green Car (LCGC). /Bisnis.com-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Carsome, platform dagang-el mobil bekas consumer to business (C-to-B), memproyeksikan pasar mobil bekas di Indonesia saat ini mencapai 2 juta unit per tahun.

Dengan angka tersebut, Indonesia mengontribusi 40% pasar mobil bekas di Asia Tenggara yang diperkirakan mencapai 5 juta unit.

"Seiring dengan penjualan kendaraan baru setiap tahun yang mencapai 1 juta unit, pasar mobil bekas akan terus bertumbuh, bahkan tidak menutup kemungkinan mencapai lebih dari 2 juta unit," ujar Country Manager Carsome Andreas Djingga di Jakarta, Senin (7/5/2018).

Dia menilai prospek pasar mobil bekas di Indonesia prospektif, di antaranya lantaran membaiknya ekonomi masyarakat dan jumlah penjualan kendaraan baru di dalam negeri.
Pertumbuhan pasar mobil bekas juga diperkuat dengan perkembangan transportasi berbasis teknologi jaringan daring, seperti Grabcar dan Go-Car.

Menurutnya, para pemilik mobil yang menjadikan kendaraannya sebagai sarana transportasi berbasis daring seperti Grabcar akan menjualnya ketika tidak lagi membutuhkannya.

Selain itu, ekspansi penjualan kendaraan bekas oleh para diler ke daerah juga akan membuat pasar mobil bekas terus membesar di masa-masa mendatang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper