Bisnis.com, JAKARTA - Smart Car Microalgae Cultivation Support terpilih menjadi juara kompetisi Shell Ideas360 2017/2018 di London, Inggris, Kamis (5/7/2018). Gagasan yang diusung oleh tim mahasiswa dari Indonesia ini berhasil menyisihkan empat finalis lainnya dari negara lain.
Shell Ideas360 adalah ajang kompetisi yang menantang para mahasiswa seluruh dunia untuk mengembangkan beragam gagasan dalam menghadapi tantangan global di sektor energi, pangan dan air. Kompetisi yang telah dimulai sejak 2013 ini menjadi bagian dari festival inovasi Shell Make the Future.
Tim Indonesia yang diwakili oleh tiga mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yakni Herman Amrullah, Sholahuddin Alayyubi, dan Thya Laurencia Benedita Araujo berhasil mengalahkan tim dari empat negara yakni American University of Sharjah (UEA), University of Texas (AS), University of Bordeaux (Prancis), dan University of Melbourne (Australia).
Festival tahunan Shell Make the Future Live digelar di London, Inggris, pada 5 – 8 Juli.
Tim Smart Car MCS dari UGM berhasil mengalahkan 4 tim finalis lainnya, yang berasal dari empat negara berbeda yaitu tim mahasiswa dari American University of Sharjah (Uni Emirat Arab), University of Texas (Amerika Serikat), University of Bordeaux (Prancis), dan University of Melbourne (Australia).
Smart Car Microalgae Cultivation Support adalah ide untuk dapat mengkonversikan limbah plastik menjadi energi alternatif baru yang rendah emisi. Gagasan ini lahir dari keprihatinan terhadap Indonesia sebagai penghasil sampah plastik nomor dua terbesar, tren konsumsi energi yang meningkat, sementara ketersediaan bahan bakar fosil semakin menipis.
Baca Juga
Menurut penelitian Jenna Jambeck, yang telah dipublikasikan pada Jurnal Science (sciencemag.org) pada Februari 2015, penduduk Indonesia yang tinggal di sekitar 50 kilometer dari garis pantai menghasilkan 5,4 juta ton sampah plastik.
Ide tersebut diwujudkan menjadi gagasan berjudul Smart Car Microalgae Cultivation Support, yaitu ide mobil pintar yang menggunakan limbah plastik sebagai sumber energi alternatif.
“Gagasan ini lahir dari kepedulian kami melihat lingkungan di sekitar kami. Berbagai uji coba, diskusi panjang dengan tim dan para dosen kami lakukan untuk melahirkan gagasan yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masa depan dunia,” ujar Herman.
Smart Car MCS didesain dengan reaktor pirolisis yang dapat menampung 2 kg sampah plastik. Proses pirolisis plastik adalah proses degradasi plastik dengan panas suhu tinggi tanpa adanya oksigen.
Sumber panas datang dari gas buang knalpot mobil yang suhunya dapat mencapai di atas 400ºC. Mobil ini juga dilengkapi dengan teknologi Microalgae Cultivation Support (MCS) yang digunakan untuk mengurangi CO2 gas buang pada kendaraan.
Pengembangan smart car ini tidak hanya dapat memproduksi bahan bakar dan biofuel namun juga mengurangi persoalan sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih baik.
Perjalanan Tim Smart Car MCS dengan gagasan mobil pintarnya hingga mencapai final Shell Ideas360 melalui proses yang panjang dan seleksi ketat. Kompetisi Shell Ideas360 tahun ini diikuti 17.000 mahasiswa dari 140 negara dengan 3.363 ide/gagasan.
Para peserta melalui tiga tahapan kompetisi Shell Ideas360. Tahap 1 merupakan seleksi formulasi gagasan. Di tahap ini sebanyak 3.363 gagasan/ide yang masuk diseleksi menjadi 1.100 ide terpilih dan berhak maju ke tahap kedua.
Di tahap kedua, peserta yang lolos seleksi tahap 1 mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan ide dengan mentor Shell dan sebanyak 68 gagasan dinyatakan lolos seleksi di tahap ini.
Pada tahap ketiga, hanya tersisa lima gagasan yang berhasil melaju ke babak final, salah satunya adalah Tim Smart Car MCS yang berhak mewakili Asia di ajang final Shell Ideas360 di London, Inggris.
Tim Smart Car MCS menjadi satu-satunya tim mahasiswa Indonesia yang sukses mencapai tahap final dan menjadi juara sejak pertama kali kompetisi Shell Ideas360 diadakan pada 2013. Herman dan tim berhak mendapatkan hadiah berupa perjalanan ekspedisi eksklusif.