Bisnis.com, JAKARTA – Rencana pemerintah merelaksasi pajak penjualan barang mewah pada kendaraan low cost green car diyakini akan berdampak pada penurunan permintaan di pasar akibat kenaikan harga dalam beberapa tahun.
Kenaikan pajak ini akan mempengaruhi harga di pasaran untuk kendaraan jenis itu. Pajak kendaraan mobil mewah tidak akan dikenakan pemerintah jika pabrikan memproduksi mobil lebih efisien dibandingkan dengan LCGC.
Jonfis Fandy, Marketing & After Sales Service Director PT. Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan saat ini pabrikan masih menunggu keputusan final pemerintah terkait rencana itu. Pihaknya enggan memberikan asumsi menanggapi hal tersebut sebelum keluar aturan resmi.
“Mungkin kalau awal-awal [penerapan PPnBM, penjualan LCGC] akan menyusut. Semuanya akan terkena dampak akibat kenaikan harga ini. Jadi kita akan lihat bagaimana [ke depan],” katanya saat battle of efficiency All New Honda Brio di Sentul, Jawa Barat, Rabu (20/3/2019).
Jonfis mengatakan pabrikan telah mengeluarkan investasi yang tidak sedikit untuk memproduksi kendaraan LCGC. Pihaknya mengharap pemerintah mengetahui secara detail bagaimana produksi kendaraan jenis itu untuk mempermudah pengambilan keputusan.
Kendati demikian, pihaknya percaya tujuan penerapan PPnBM ini untuk mendorong produksi kendaraan listrik atau hybrid. Pasalnya dua jenis itu masih dikenakan pajak 0%. Namun begitu, dirinya pesimistis dapat memproduksi mobil lebih efisien melebihi LCGC.