Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Kuartal II/2020, Penjualan Mobil Diyakini Masih Lesu

Penjualan mobil pada kuartal I/2020 begitu terdampak oleh sejumlah faktor, antara lain karena banjir dan virus corona (Covid-19).
Pengunjung memerhatikan mobil Honda BR-V yang dipamerkan di pusat perbelanjaan di Bandung, Jawa Barat, Selasa (26/1/2016)/Bisnis-Rachman.
Pengunjung memerhatikan mobil Honda BR-V yang dipamerkan di pusat perbelanjaan di Bandung, Jawa Barat, Selasa (26/1/2016)/Bisnis-Rachman.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Honda Prospect Motor (HPM) memproyeksikan bahwa penurunan kinerja penjualan kendaraan roda empat akan berlanjut pada kuartal II/2020.

Business Innovation and Marketing & Sales Director HPM Yusak Billy mengatakan bahwa penjualan pada kuartal I/2020 begitu terdampak oleh sejumlah faktor, antara lain karena banjir dan virus corona (Covid-19).

"Situasi ini juga diperkirakan masih akan berlanjut mengingat kondisi yg belum stabil dan terus berubah untuk beberapa waktu ke depan," kata Billy kepada Bisnis, Senin (30/3/2020), di Jakarta.

Menurutnya, penurunan kinerja penjualan dari dealer ke konsumen pada periode Januari-Februari berkisar 2 persen. Bencana banjir dan Covid-19 dinilai Billy cukup membebani kinerja perusahaan. Apalagi, pada Maret, eskalasi pandemi kian meluas di Tanah Air.

"Memang permintaan sekarang cenderung turun sekali. Untuk berapa besar adjustmentnya, sekarang kami sedang close monitoring untuk bisa mengambil tindakan sesuai dengan kondisi terakhir," paparnya.

Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa Honda akan terus memonitor kondisi pasar dan berupaya melakukan strategi untuk terus memenuhi kebutuhan konsumen.

"Strategi yang kami lakukan adalah dengan melakukan efisiensi, menjaga kondisi stock level tetap sehat dengan penyesuaian tingkat produksi, dan juga menjaga komunikasi dengan konsumen melalui media massa dan digital," ujarnya.

Sementara dari sisi produksi, Billy mengaku aktivitas pabrikan masih berjalan normal guna memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Namun, penyesuaian akan terus dilakukan seiring dengan kondisi terkini.

"Bila diperlukan, pasti akan kami lakukan penyesuaian produksi," kata Billy.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper