Bisnis.com, JAKARTA – Group Michelin berkomitmen memproduksi ban yang 100 persen berkelanjutan pada 2050. Hal ini akan diwujudkan melalui solusi ban tanpa udara, saling terhubung, dan dapat diisi ulang.
Presiden Direktur Michelin Indonesia Steven Vette mengatakan perusahaan komitmen kuat terhadap upaya memproduksi ban berdasar prinsip keberlanjutan.
Saat ini, semua entitas Michelin di berbagai negara termasuk Indonesia sedang mengerjakan berbagai inisiatif untuk menciptakan operasi bisnis yang lebih berkelanjutan.
“Sebagai sebuah perusahaan, kami memikirkan masa depan mobilitas yang berkelanjutan dan beroperasi sejalan dengan nilai-nilai inovasi dan tanggung jawab lingkungan kami,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (24/2/2021).
Inspirasi membuat ban yang berkelanjutan pertama kali dikenalkan pada 2017 melalui konsep Vision, yaitu solusi ban tanpa udara, saling terhubung, dapat diisi ulang, dan sepenuhnya dapat diproduksi secara berkelanjutan.
Sampai saat ini, hampir 30 persen komponen dalam pembuatan ban yang diproduksi oleh Grup Michelin sudah dibuat dari bahan baku alami, daur ulang, atau bahan lestari.
Baca Juga
Ban Michelin merupakan produk berteknologi tinggi yang dibuat dengan menggunakan lebih dari 200 komponen. Meskipun bahan utamanya adalah karet alam, tetapi terdapat banyak bahan lainnya, seperti karet sintetis, logam, serat, dan komponen yang memperkuat struktur ban, seperti karbon hitam, silika, dan peliat.
Komponen ini digabungkan dengan proporsi tertentu, sehingga interaksi bahan-bahan tersebut menghasilkan keseimbangan optimal antara kinerja ban, kemampuan mengemudi, dan keselamatan. Namun pada saat yang sama menurunkan dampak terhadap lingkungan.