Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaikindo Pasrah Kondisi Cip Semikonduktor Langka

Gaikindo menilai kelangkaan cip semikonduktor membuat sulit industri otomotif karena harus bersaing dengan sektor industri lainnya yang membutuhkan komponen tersebut dengan volume lebih besar.
Ilustrasi chip/ Bloomberg
Ilustrasi chip/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri otomotif tidak bisa berbuat banyak mengatasi kelangkaan mikrocip atau semikonduktor. Sebagai konsumen, mereka berharap pasokan kembali normal.

“Kami ini industri otomotif, Kami butuh itu [cip semikonduktor],” kata Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi saat dihubungi, Senin (27/6/2022).

Nangoi menjelaskan pasokan mikrocip untuk sektor otomotif harus bersaing dengan sektor lainnya yang menyerap lebih besar. Sektor itu, katanya, utamanya industri elektronik.

“Kebutuhan otomotif tidak seberapa karena tidak lebih dari 10 persen pasokan dunia. Sedangkan mayoritas ada di industri elektronik,” jelas Nangoi.

Sama seperti pelaku usaha lain, tambahnya, Gaikindo berharap pasokan cip semikonduktor kembali seperti sedia kala.

“Kami berharap selalu normal. Ekonomi normal dan suplai normal,” jelasnya.

Pada kesempatan berbeda, Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara meminta agar Indonesia memiliki pabrik mikrocip sendiri. Hal tersebut disampaikan saat pertemuan bersama pemerintah dan pelaku industri lain.

Kukuh menjelaskan bahwa isu tersebut sering disampaikan. Alasannya, semikonduktor menjadi komponen penting dalam memproduksi kendaraan bermotor.

Saat ini, tidak ada satupun kendaraan di dunia yang tidak menggunakan mikrocip. Tak heran produsen sangat bergantung pada barang mungil tersebut

Semikonduktor bukan hanya menjadi barang penting bagi industri otomotif. Kukuh menerangkan bahwa industri lain seperti elektronik juga membutuhkannya.

“Tapi kan yang perlu didorong adalah semikonduktor dan itu di luar ranah kami. Kami hanya ingin menyampaikan bahwa semikonduktor penting untuk di dalam negeri,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper