Bisnis.com, JAKARTA – PT Eurokars Prima Utama mengungkapkan ancaman resesi global tidak akan mempengaruhi pasar otomotif mobil mewah di Tanah Air.
General Manager PT Eurokars Prima Utama Nini Chiandra menjelaskan sikap optimistis nya berasal dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai membaik dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kami masih optimistis, harapannya untuk mobil mewah ini tidak terkena dampaknya, kan kita lihat secara ekonomi sudah tumbuh lebih baik dari pada tahun-tahun sebelumnya, saat terkena dampak Covid-19 dan sekarang sudah recovery,” kata Nini di Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Di sisi lain, melihat sepak terjang Ferrari tahun sebelumnya, mobil dengan lambang "kuda jingkrak" ini berhasil mencatatkan penjualan 13.221 unit pada 2022, tumbuh 18,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam situs resmi perusahaan, CEO Ferrari Benedetto Vigna mengatakan kinerja penjualan pihaknya menorehkan prestasi yang luar biasa, dan mampu meraih laba bersih sebesar 939 juta Euro atau Rp15,2 triliun (kurs Rp16.257).
“Angka ini memberikan dasar untuk tahun 2023 yang lebih kuat, didorong oleh permintaan yang terus-menerus tinggi untuk produk kami di seluruh dunia,” kata Benedetto.
Baca Juga
Lebih lanjut, Beneddeto optimistis meski terdapat ancaman ketidakstabilan ekonomi global, dirinya akan terus berinovasi dalam mendongkrak pencapaian pada tahun lalu. Ferrari juga menegaskan bahwa mereka akan semakin berkontribusi dalam menekan emisi karbon untuk mencapai lingkungan yang lebih bersih.
“Terlepas dari skenario makro global yang kompleks, kami melihat ke depan dengan penuh keyakinan, didorong oleh banyak tanda dan pencapaian dari Ferrari yang terus berkembang. Kami terus berinovasi dalam produk dan proses kami, dan semakin dekat dengan target dekarbonisasi kami,” jelasnya.
Sebagai informasi, Ferrari mengklaim 80 persen modelnya akan dialiri listrik yang terdiri dari 40 persen mobil listrik, 40 persen hibrida, dan 20 persen kendaraan berbahan bakar bensin pada 2030.