Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rifat Sungkar: Balap Mobil Listrik versus Mobil Konvensional Tak Bisa Disamakan!

Tren elektrifikasi otomotif menyuguhkan beberapa kegiatan balap berbasis mobil listrik. Keduanya memiliki berbagai perbedaan meskipun sama-sama ajang adu cepat.
Rifat Sungkar dalam acara "Bincang Bintang" di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, pada Senin (27/3/2023)/Bisnis-Anshary Madya
Rifat Sungkar dalam acara "Bincang Bintang" di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, pada Senin (27/3/2023)/Bisnis-Anshary Madya

Bisnis.com, JAKARTA – Tren elektrifikasi otomotif kini merambah dunia balap, berbagai kegiatan adu cepat berbasis mobil listrik pun kian bermunculan. Hal ini menyuguhkan kompetisi dan aturan, bahkan sensasi berbeda bagi para pebalap.

Salah satu pereli kawakan Rifat Sungkar menyimpulkan keduanya tak bisa disamakan, karena mempunyai berbagai perbedaan mencolok.

Bagi Rifat yang lahir dari keluarga pereli itu, kompetisi dengan mobil ramah lingkungan tersebut kurang terasa atmosfer balapannya, mulai dari hawa, suara bising ketika mobil dipacu, dan memainkan gigi ketika di lintasan.

“Saya kurang suka balapan mobil listrik, karena buat seorang pembalap itu tidak seperti yang kita suka, karena saya suka memindahkah tuas transmisi, suasana panasnya dan suara-suara khas balap,” katanya dalam acara Bincang Bintang di Bisnis, Senin (27/3/2023).

Namun sebaliknya, dia sangat mengapresiasi kehadiran berbagai kegiatan balapan berbasis mobil listrik. Bahkan, ungkap Rifat, kini model balapan mobil listrik bisa melibatkan partisipasi aktif dari para penggemar dan penonton.

“Balapan mobil listrik bukan sekadar balapan, karena mobil ini bisa terintegrasi dengan sistem sehingga fanbase bisa men-support selama balapan terjadi. Misalnya, saya balapan Formula E, nah fanbase-nya bisa memberikan koin atau token, dan ketika ini [token] sudah seribu maka tinggal tekan, dan nanti ada dorongan tenaga masuk,” tambanya.

Oleh karena itu, hal ini menjadi pembeda balap mobil biasanya dengan mobil listrik. Fenomena anyar itu, kata ikon merek Mitsubishi Motors ini, sangat berbeda dengan balapan konvensional yang selama ini dikenal.

This is another thing, ini segmennya beda, permainannya beda, coolness-nya beda tapi sama sama balap. Jadi kalau dia [pembalap] suka apa tidak ya mungkin kurang, tapi saya mengapresiasi perubahan ini sesuai dengan perkembangan zaman,” ungkap Rifat.

Sebagai informasi, Rifat Sungkar belum lama ini kembali menorehkan prestasi di kejuaraan Asian Cross Country Rally (AXCR) 2022 yang digelar di Thailand dan Kamboja pada 21-26 November 2022.

Dia berhasil meraih posisi lima besar meski pertama kali melakukan rally dalam lintasan sepanjang 1.700 km. Sedangkan, tim Mitsubishi Ralliart dapat meraih kemenangan di ajang AXCR 2022 bersama driver asal Thailand, Chayapon Yotha dengan navigator Tirapong Sumwat yang juga berasal dari Thailand.

Chayapon dengan mobil #105 TRITON memimpin secara keseluruhan, dengan total waktu 8:22:42. Di samping itu, Rifat Sungkar bertengger di posisi kelima dengan total waktu keseluruhan 8:39:56.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper