Bisnis.com, JAKARTA — PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku pemegang merek Mitsubishi Fuso menyebut penjualan truk dari sektor logistik memiliki kontribusi paling besar sepanjang semester I/2023.
Direktur Sales dan Marketing Mitsubishi Fuso Duljatmono mengatakan permintaan dari sektor komoditas seperti tambang dan sawit cenderung rendah pada rentang April-Juni 2023 seiring adanya libur panjang.
Terlebih lagi harga komoditas seperti tambang batu bara, dan nikel tengah mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir.
“Hal itu yang menyebabkan demand-nya [komoditas] itu rendah. Sementara kontribusi terbesar itu logistik yang stagnan pertumbuhannya,” ujar Duljatmono kepada Bisnis, Selasa (25/7/2023).
Selain itu, dia menyebut pertumbuhan pasar juga masih terbilang rendah dengan market share Fuso meningkat dari 3,5 persen pada paruh pertama tahun lalu, menjadi 3,7 persen terhadap total pasar domestik.
Pertumbuhan pangsa pasar yang rendah ini disebabkan oleh libur Lebaran 2023 pada April lalu, sedangkan pada Mei pasar belum pulih sepenuhnya dan tidak sesuai dengan ekspektasi.
Baca Juga
Memasuki paruh kedua 2023, dia mengatakan Fuso masih akan cenderung wait and see untuk proyeksi penjualan. Hal ini seiring adanya persiapan Pemilu 2024 dan juga kondisi perekonomian yang masih volatil.
Adapun demi meningkatkan penjualan, Fuso akan melakukan pemetaan pelanggan dengan pendekatan yang lebih agresif. Kemudian, Fuso juga akan mengadakan kegiatan seperti gathering untuk mendapatkan peluang penjualan.
Selanjutnya, layanan after-sales atau purna jual juga akan ditingkatkan demi memberikan pengalaman para pelanggan.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan Mitsubishi Fuso secara wholesales mencapai 17.098 unit sepanjang enam bulan pertama 2023, naik dari 15.799 secara YoY.
Secara rinci, penjualan light truck mencapai 14.317 unit atau sekitar 83,73 persen dari total penjualan, medium truck 1.873 unit atau 10,95 persen, heavy truck 209 unit atau 1,22 persen, dan bus sebanyak 739 unit atau 4,32 persen.