Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Double Cabin Thailand Jumbo, tapi Menperin Agus Ingin APM Tak Impor

Di tengah permintaan mobil double cabin atau kabin ganda yang masih minim, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang ingin APM mengevaluasi impor.
Toyota Hilux. /TMMIN
Toyota Hilux. /TMMIN

Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah meminta Agen Pemegang Merek (APM) mengevaluasi impor mobil double cabin atau kabin ganda dari Thailand. Alasannya, pasar Indonesia cukup potensial.

Persoalannya, sebagaimana data Federation of Thai Industries (FTI) dikutip Marklines, penjualan otomotif Thailand masih didominasi mobil kabin ganda. Bahkan, pada Januari 2024, pasar domestik Thailand dihiasi model double cabin sebagai model terlaris.

Merujuk data itu, Toyota Hilux tercatat sebagai mobil terlaris di Thailand. Mobil kabin ganda keluaran Toyota itu menorehkan penjualan sebanyak 9.354 unit.

Pada urutan kedua, mobil kabin ganda keluaran Isuzu D-Max dengan volume penjualan sekitar 9.325 unit. Dari daftar 10 besar mobil dengan penjualan terbanyak di Thailand, masih terdapat kabin ganda Ford Ranger yang mengoleksi penjualan 2.356 unit.

Sebaliknya, permintaan mobil kabin ganda di Indonesia masih sangat minim. Pada Januari tahun ini saja, penjualan mobil kabin ganda dari seluruh merek hanya tercatat 272 unit.

Di sisi lain, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan impor untuk double cabin rata-rata mencapai 25.000 unit per tahunnya. Padahal produk tersebut dikirimkan dari pabrik Thailand sebagai basis produksinya.

“[Hal] yang aneh prinsipal menjadikan Thailand sebagai basis produksi untuk kendaraan double cabin dengan alasan bahwa permintaan domestik,” tuturnya di JCC, Jumat (8/3/2024).

Sosok yang merupakan kader Partai Golkar tersebut lantas mengajak para prinsipal untuk mengevaluasi produk-produk double cabin yang masih diimpor dari Thailand tersebut. Menurutnya, pasar otomotif Indonesia lebih tinggi bila dibandingkan dengan Thailand.

Dia pun memberikan contoh Indonesia bersama India merupakan satu-satunya negara dengan kinerja PMI Manufaktur yang mampu ekspansif hingga 30 bulan berturut-turut. Selain itu, dia menyebut Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia pada 2021 sebesar US$228 miliar berdasarkan data UNStats.

“Ini harus dipelajari oleh para Principal Untuk memindahkan pabrik-pabrik double cabin ke Indonesia karena pasti 2-10 tahun ke depan Indonesia akan lebih dibandingkan Thailand,” katanya. 

Indonesia juga disebut akan memberikan kebijakan-kebijakan yang insentifnya bisa sama dengan apa yang diberikan oleh Thailand.

Menurut Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, impor secara utuh atau completely built up (CBU) unit mobil double cabin mencapai 26.190 unit sepanjang 2023.

Secara rinci, Toyota dengan produk HiLux mengimpor hingga 18.567 unit, Mitsubishi Tritron 6.148 unit, dan Isuzu D-Max sebanyak 1.475 unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper