Bisnis.com, JAKARTA - PT Suryacipta Swadaya melalui Suryacipta City of Industry menjual lahan industri di Karawang sebesar 27 hektare ke produsen motor listrik asal China, PT Yadea Teknologi Indonesia.
Vice President Sales dan Marketing Suryacipta, Abednego Purnomo mengatakan Yadea memilih Karawang lantaran lokasinya yang dekat dengan Jakarta dan dikeliling oleh banyak perusahaan rantai pasokan (supply chain).
"Masuknya pabrik motor listrik Yadea tentunya akan memberikan kontribusi penting bagi industri manufaktur di Indonesia," ujar Abed, Senin (3/5/2024).
Apalagi, Abed memberi bocoran bahwa Yadea juga berencana untuk memproduksi baterai di Indonesia bahkan ekspansi pabrik manfakturnya.
Kendati pihaknya masih enggan memberikan perincian mengenai rencana tersebut, namun sinyal ekspansi Yadea yang akan segera terealisasi ini tentu menjadi kabar gembira bagi Suryacipta City of Industry.
Yadea juga disebut memilih lahan anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) karena pengelolaan kawasan dengan layanan one stop service melalui Suryacipta Centre of Information (SCI) yang membantu tenant mebangun bisnisnya.
Baca Juga
Pembangunan pabrik motor listrik Yade juga akan menciptakan multipplier effect, seperti terciptanya lapangan kerja baru hingga menyerap 3.000 tenaga kerja yang membantu meningkatkan ekonomi lokal.
Adapun, Yadea melakukan grounbreaking pabrik manufaktur nya di Karawang, Senin (13/5/2024). Pabrik ini akan menjadi pabrik terbesarnya di Asia Tenggara dan merupakan pabrik Yadea kedelapan secara global.
Sebelumnya, padatanggal 6 Mei 2024, Yadea telah menandatangani AktaJual Beli dengan Suryacipta untuk membeli kavlingindustri seluas 27 hektare. Di atas lahan tersebut, Yadea akan membangun fasilitas manufaktur kendaraan listrik roda dua yang dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2026.
Fasilitas ini ditargetkan untuk mampu memproduksi 3 juta unit kendaraan per tahun demi memenuhikebutuhan pasar domestik Indonesia dan ekspor kenegara-negara tetangga seperti Malaysia, Timor Leste, Thailand, dan lainnya. Nilai investasi untuk proyek ini padatahun 2024 hingga 2028 diperkirakan mencapai lebih dari US$ 150 juta.