Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Kedua Shell Eco-Marathon 2024, 16 Tim Lolos Tes Inspeksi

Dari 16 tim yang telah lolos dalam tes inspeksi teknis tersebut, sebanyak 10 tim berasal dari universitas di Indonesia.
Sejumlah tim peserta tengah mengantri tes inspeksi teknis dalam ajang Shell Eco-marathon Asia Pasific and the Middle East 2024 di Sirkuit Mandalika pada Rabu (3/7/2024). /Bisnis-Yanita Petriella
Sejumlah tim peserta tengah mengantri tes inspeksi teknis dalam ajang Shell Eco-marathon Asia Pasific and the Middle East 2024 di Sirkuit Mandalika pada Rabu (3/7/2024). /Bisnis-Yanita Petriella

Bisnis.com, PRAYA – Pada hari kedua penyelenggaraan Shell Eco-marathon (SEM) Asia Pasific and Middle East 2024 terdapat 16 tim dari total 78 tim yang telah lolos tes inspeksi teknis pada kompetisi on track. Sementara itu, sebanyak 62 tim lainnya masih diberikan kesempatan untuk melakukan tes inspeksi teknis pada kompetisi on track pada Kamis (4/7/2024).

Dari 16 tim yang telah lolos dalam tes inspeksi teknis tersebut, sebanyak 10 tim berasal dari universitas di Indonesia. Untuk diketahui di tahun ini, terdapat 78 tim pelajar dari 12 negara di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah yang berpartisipasi. Kedua belas negara itu yakni Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, Korea Selatan, China, India, Saudi Arabia, Qatar, dan Kazakhstan.

Shell Eco-marathon Asia Pacific and the Middle East merupakan sebuah kompetisi inovasi kendaraan hemat energi untuk mahasiswa yang diselenggarakan di Indonesia pada 2 hingga 6 Juli 2024 yang digelar di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika.

Global General Manager Shell Eco-Marathon Norman Koch mengatakan ajang ini diperuntukkan bagi pelajar dalam mengembangkan kendaraan yang efisien dari sisi energi sehingga dapat membantu dekarbonisasi industri otomotif.

“Sumber energi yang menjadi kategori dalam ajang ini juga awalnya bukan dari kami namun dari mahasiswa sendiri yang ingin berinovasi pada sumber energi apa yang mereka inginkan,” ujarnya, Rabu (3/7/2024).

Menurutnya, hal utama yang terpenting dalam kompetisi ini yakni pengembangan dan kreativitas para tim peserta dalam menemukan teknologi yang diproduksi.

“Jadi, pelajaran yang didapat adalah kemampuan merespons tantangan dan bagaimana untuk memberikan hasil,” ujarnya.

Menurutnya, melalui ajang kompetisi ini para peserta telah belajar untuk karier di masa depan baik sebagai pengusaha maupun bekerja di perusahaan besar. Adapun selama 40 tahun terakhir, perhelatan Shell Eco-marathon banyak berkontribusi pada industri transportasi atau otomotif dunia.

“Jadi apa pun ide yang dihasilkan di sini itu penting. Tapi yang paling penting dan ini sebetulnya yang jadi semangatnya, kami mau menekankan pembelajarannya dan kemampuan tim-tim mahasiswa ini untuk menghadapi tantangan,” katanya.

Hasilkan Inovasi

Dia menuturkan terdapat 3 penemuan inovasi dari hasil Shell Eco-marathon yang saat ini diadopsi oleh industri otomotif. Pertama yakni terkait teknologi start stop engine yang selama 10 tahun terakhir telah digunakan oleh mobil di jalan raya. Inovasi tersebut sudah menjadi percobaan tim mahasiswa saat ajang Shell Eco-marathon pada tahun 1980an. Namun, teknologi tersebut baru mainstream digunakan dalam 10 tahun terakhir.

Penemuan kedua yakni software modelling charging terutama untuk electric vehicle yang telah ditemukan dalam Shell Eco-marathon. Selanjutnya, komponen ball bearings yang ditemukan atau diciptakan oleh teman-teman mahasiswa yang berkompetisi di Shell Eco-marathon.

Namun demikian, dia menekankan para tim mahasiswa ini memiliki hak atas kekayaan intelektual sehingga Shell tidak akan mematenkan penemuan teknologi tersebut. Pihaknya juga tidak akan mengklaim bahwa penemuan teknologi tersebut merupakan hasil inovasi dari Shell.

“Karena sepenuhnya itu milik tim mahasiswa jadi kami tidak mengklaim dan tidak mematenkan. Kami hanya membantu mereka mematenkan inovasi menjadi hak paten karena itu adalah penemuan mereka, ide mereka, dan kampus boleh mengkomersialkan itu,” tutur Norman.

Selain itu, dalam ajang ini, para tim mahasiswa mendapatkan 3 manfaat penting yang tidak dapat diperoleh dari pembelajaran di bangku kuliah dan sekolah menengah kejuruan. Kompetisi ini melatih para peserta untuk disiplin waktu karena jadwal yang disusun sangat ketat.

Selain itu disiplin waktu juga menjadi penentu poin penilaian efisiensi inovasi kendaraan hemat energi tersebut. Para peserta juga belajar manajemen anggaran layaknya mengelola sebuah entitas bisnis.  Dalam ajang ini, peserta juga belajar bekerja sama dalam sebuah tim dimana memiliki divisi di dalamnya seperti mesin, aerodinamika, desain, keuangan, dan aspek non teknis lainnya.

“Mereka belajar dua hal yang paling langka dalam hidup yakni uang dan waktu.

Karena tidak ada toleransi untuk terlambat karena kompetisi dimulai besok Kamis (4/7). Ketika mobil tidak siap, kamu tidak akan mendapatkan sesuatu. Jadi, waktu dan uang. Tidak pernah ada cukup uang untuk mewujudkan mimpi dan implementasi teknologi. Jadi, itu realita untuk semua profesi,” terangnya.

Norman mengungkapkan selama penyelenggaraan Shell Eco-Marathon ini telah diikuti ratusan ribu pelajar dan beberapa dari mereka memiliki profil dan portofolio yang bagus di dunia engineering.

“Contohnya ada Direktur Teknis Tesla yang merupakan mantan peserta kompetisi ini. Di Airbus, di Boeing, dan banyak perusahaan lain, dan tentu saja Shell merekrut sejumlah besar mahasiswa ini di banyak negara dari kompetisi ini,” ujarnya.

Kendaraan Hemat Energi

Untuk diketahui, peserta berkompetisi untuk menciptakan kendaraan hemat energi baik di dalam maupun di luar lintasan. Program Shell Eco-marathon untuk memberikan kesempatan mahasiswa mengembangkan kendaraan yang efisien dari energi di dunia transportasi. Peserta akan berkompetisi untuk menciptakan mobil hemat energi mereka rancang dan bangun sendiri dalam dua kategori yakni prototype dan urban concept.

Untuk kategori prototype berfokus pada desain kendaraan ultra-efisien dan ringan, biasanya beroda tiga yang bertujuan untuk mengurangi hambatan dan memaksimalkan efisiensi sumber energi yang inovatif. Lalu, kategori urban concept merupakan desain kendaraan konvensional roda empat yang hemat energi sesuai kebutuhan transportasi.

Para tim peserta kemudian harus memilih salah satu dari tiga jenis sumber energi yang dikompetisikan yakni mesin pembakaran internal menggunakan bensin, etanol dan/atau diesel, lalu baterai elektrik, dan bahan bakar hidrogen.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper