Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lexus: Segmen Mobil Mewah Minim Sensitivitas Harga Produk Elektrifikasi

Pasar mobil mewah tidak terlalu sensitif terhadap penerimaan harga seiring belum adanya insentif.
Mobil SUV The All New Lexus RX - Lexus.
Mobil SUV The All New Lexus RX - Lexus.

Bisnis.com, TANGERANG — Lexus Indonesia menilai segmen mobil mewah cenderung minim sensitivitas dari produk elektrifikasi sehingga cenderung bisa menerima teknologi baru dibandingkan harganya.

General Manager Lexus Indonesia, Bansar Maduma mengatakan produk elektrifikasi yang menargetkan pasar luas sangat mempertimbangkan biaya kepemilikan atau cost of ownership. Akan tetapi hal ini tidak berlaku untuk segmen mobil mewah.

“Mereka ingin menggunakan teknologi ramah lingkungan itu saja. Hybrid juga kami lihat dulu sempat concern akan susah beralih ke elektrifikasi karena mungkin tenaganya, tapi setelah mereka rasakan sendiri ternyata tidak juga,” katanya di ICE BSD Tangerang, Rabu (25/7/2024).

Selain itu, dia menyebut pasar mobil mewah tidak terlalu sensitif terhadap penerimaan harga seiring belum adanya insentif. Adapun, seluruh mobil Lexus masih diimpor secara utuh atau completely built up (CBU) dari Jepang.

Dia mengatakan Lexus juga berupaya untuk menghadirkan produk dan layanan optimal kepada konsumen mobil mewah melalui jajaran produk elektrifikasinya.

“Kalau memang available pasti kami akan berikan juga seiring bisa memajukan elektrifikasi,” ucapnya.

Sebelumnya, dia juga mengatakan teknologi PHEV cenderung lebih diminati dibandingkan BEV seiring mayoritas konsumen Indonesia yang masih memiliki kekhawatiran terhadap infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik.

Menurutnya, mayoritas konsumen dari PHEV tertarik dengan sensasi dari BEV yang dapat diperoleh untuk jarak 60-70 km. Namun, juga membutuhkan jarak tempuh mumpuni untuk perjalanan keluar kota. 

Di satu sisi, Lexus sebagai sub-brand dari Toyota juga sudah berencana untuk beralih sepenuhnya ke teknologi BEV pada 2035. Akan tetapi, kondisi pasar saat ini belum memungkinkan untuk peralihan penuh ke BEV karena ada kebiasaan yang harus diubah dari para konsumen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper