Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan lengser dari jabatannya pada 20 Oktober 2024. Sejalan dengan hal itu, nasib mobil Esemka besutan anak bangsa yang kerap dibanggakan Jokowi pun di ujung tanduk.
Pakar otomotif dan akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu menilai nasib Esemka kian tak jelas seiring pasar otomotif yang semakin kompetitif.
"Nasib proyek mobil Esemka ke depannya masih belum terdengar kepastiannya karena pasar otomotif Indonesia sangat kompetitif, dengan merek-merek mapan yang sudah memiliki basis pelanggan yang kuat," ujar Yannes kepada Bisnis, dikutip Jumat (16/8/2024).
Menurutnya, jika ingin terus berupaya maju di pasar saat ini Esemka harus bersaing sampai 'berdarah-darah' dalam segmen yang sudah sesak terisi merek-merek asing.
"Idealnya dia [Esemka] masuk pasar 'blue ocean' yang tidak disentuh raksasa-raksasa otomotif multinasional," kata dia.
Kendati demikian, dia mengatakan prospek Indonesia untuk memiliki mobil merek lokal ke depannya masih cukup menjanjikan. Sebab, secara statistik rasio di jumlah mobil pribadi dan jumlah penduduk negara maju sekitar 400 hingga 600 mobil per 1.000 penduduk, sedangkan di Indonesia masih sekitar 90 mobil per 1.000 penduduk.
Lebih lanjut menurut Yannes, dalam model ekonomi berbasis konsumsi yang market-driven, mengembangkan industri otomotif yang sepenuhnya government-driven sudah tidak realistis lagi. Pasalnya, dinamika pasar sangat cepat berubah, terutama karena perubahan preferensi konsumen, teknologi baru, dan persaingan global.
"Dalam ekonomi yang market-driven berbasis konsumsi, industri otomotif perlu memiliki kemampuan untuk berinovasi, beradaptasi, dan bersaing secara efisien. Peran pemerintah yang terlalu dominan bisa menghambat kemampuan ini, sehingga strategi government-driven menjadi tidak realistis dan kurang efektif dalam jangka panjang," pungkasnya.
Di lain sisi, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tak banyak berkomentar terkait mobil Esemka. Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto menegaskan bahwa PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) - produsen mobil Esemka - belum menjadi anggota Gaikindo.
"Esemka belum menjadi anggota Gaikindo. Kami [Gaikindo] tidak punya informasi mengenai mobil Esemka," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (15/8/2024).
Meskipun demikian, Jongkie menegaskan bahwa Gaikindo mendukung talenta-talenta Bangsa untuk memproduksi mobil di masa mendatang.
"Peluang ya tentu ada. Pasti akan kami dukung," kata Jongkie.
Secara mengejutkan, mobil Esemka muncul lagi setelah lama tak terdengar. Mobil buatan PT Solo Manufaktur Kreasi tersebut hadir di IIMS 2023. Esemka menempati Hall A yang diapit oleh booth Suzuki dan Morris Garage di acara tahunan IIMS tersebut tahun lalu.
Ada dua model mobil Esemka yang dipamerkan di IIMS yakni Bima 1.3 dan mobil listrik Bima EV. Untuk Esemka Bima 1.3 merupakan barang lama, sedangkan Bima EV merupakan model baru.
Harga Esemka Bima 1.3 dibanderol Rp137 juta, sementara untuk Bima 1.3 versi EPS dibanderol Rp150 juta. Kemudian untuk Esemka Cargo Van harganya Rp 530 juta dan versi Passenger Van Rp540 juta. Pada pameran IIMS 2023 itu, Esemka juga sudah terjual beberapa unit.