Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Gencar Lobi-Lobi Eropa jelang Tenggat Waktu Keputusan Tarif Mobil Listrik

Pemerintah China gencar melobi Eropa menjelang tenggat waktu keputusan tarif mobil listrik.
Ilustrasi bendera China/Reuters
Ilustrasi bendera China/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah China tengah gencar melakukan kunjungan ke negara-negara Eropa sebagai upaya negosiasi terakhir agar kendaraan listrik asal China tidak terkena tarif bea masuk sebesar 35,3% ketika diimpor ke kawasan Eropa.

Menteri Perdagangan China, Wang Wentao bertemu dengan Wakil Presiden Eksekutif Uni Eropa, Valdis Dombrovskis, pada Kamis (19/9/2024) untuk membahas terkait rencana keputusan pemberlakuan tarif tersebut. Sebelumnya, Wang juga melakukan diskusi dengan sejumlah produsen mobil di Brussels, Belgia.

Perlu diketahui, Uni Eropa saat ini berencana menggelar pemungutan suara pada 25 September 2024, terkait keputusan apakah tarif terhadap kendaraan listrik China akan diberlakukan atau tidak. 

"Meskipun demikian, masih ada kemungkinan jadwal pemungutan suara tersebut diundur guna memberi waktu bagi para pemangku kepentingan Uni Eropa untuk mencapai kesepakatan," tulis laporan Bloomberg dikutip Kamis (19/9/2024).

Jika tarif bea masuk tersebut disetujui, maka akan mulai diberlakukan pada November 2024 dan berlaku selama lima tahun, kecuali mayoritas anggota Uni Eropa memilih untuk menolak adanya tarif tersebut.

Alhasil, Wang saat ini gencar mengunjungi berbagai negara Eropa, termasuk Jerman, Italia, dan Belgia, yang merupakan pusat administrasi Uni Eropa. Perjalanan itu bertujuan untuk meyakinkan negara-negara Eropa agar menolak pemberlakuan tarif. 

Pasalnya, Uni Eropa membutuhkan persetujuan dari mayoritas anggota, yang mencakup 15 negara dan mewakili 65% populasi blok tersebut, agar tarif ini bisa ditolak. 

Namun, pihak Uni Eropa telah menegaskan bahwa kebijakan yang diambil harus sejalan dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), serta memperhitungkan dampak dari subsidi yang diberikan oleh pemerintah China terhadap produsen mobil listrik mereka.

Sejatinya, tarif yang diusulkan ini bertujuan untuk melindungi industri otomotif Eropa, yang mengalami tekanan akibat meningkatnya elektrifikasi dan ekspansi produsen mobil listrik China ke pasar global.

Jika diterapkan, tarif ini diharapkan bisa memberi ruang bernapas bagi produsen mobil Eropa, yang semakin terimpit oleh persaingan ketat dengan produsen asal China.

Sementara itu, bagi China, Eropa merupakan salah satu pasar ekspor mobil listrik terbesar. Akses ke pasar Eropa akan memungkinkan produsen mobil listrik China untuk meningkatkan margin keuntungan mereka, yang saat ini tergerus oleh persaingan domestik yang semakin ketat.

Dalam pembicaraan tersebut, China menawarkan insentif berupa peningkatan investasi pada sektor otomotif di negara-negara Uni Eropa seperti Spanyol dan Hungaria. 

Sebagai langkah mitigasi, China juga mengancam akan menerapkan tarif balasan pada sejumlah produk Eropa, jika Uni Eropa melanjutkan rencana pemberlakuan tarif bea masuk untuk kendaraan listrik China.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper