Bisnis.com, JAKARTA — Kendati penjualan mobil baru sedang lesu, jaringan dealer kendaraan dan ekosistem industri otomotif Arista Group mengklaim tetap mampu bertumbuh, salah satunya berkat kendaraan listrik.
Pendiri dan Chairman Arista Group Hartono Sohor mengungkap bahwa permintaan terhadap electric vehicle (EV) membawa penjualan pihaknya pada tahun ini mampu meningkat hingga 35% secara tahunan (year on year/YoY).
"Pertumbuhan ini dari mobil listrik, karena semester II tahun ini luar biasa. Bahkan, sekarang [porsi] penjualan Arista itu 60%—65% merupakan kontribusi EV," jelasnya ketika ditemui Bisnis dalam acara diskusi bersama Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), dikutip pada Jumat (6/12/2024).
Hartono pun mengakui bahwa dua merek asal China, yaitu Wuling dan BYD, merupakan kontributor utama terhadap kinerja tersebut.
Sekadar info, saat ini Arista Group merupakan salah satu dealer unggulan bagi beberapa pabrikan EV. Selain Wuling dan BYD, dealer yang berdiri sejak 2003 ini juga memegang layanan penjualan Honda, Neta, Suzuki, Mitsubishi, Mercedes-Benz, Hyundai, Hino, dan Yamaha.
"Wuling dan BYD, kebetulan saat ini [peringkat] satu dan dua penjualan EV di Indonesia. Bahkan, dua bulan terakhir, dua merek ini 80% dari total EV," ungkapnya.
Baca Juga
Pria yang mengawali karier sebagai sales mobil dan motor sebelum akhirnya sukses memiliki dealer sendiri ini menggambarkan bahwa pertumbuhan bisnisnya di EV sebenarnya tidak berdiri sendiri, melainkan berkah efek domino atas upaya banyak pihak yang terus mendukung penetrasi kendaraan listrik di Indonesia.
Mulai dari pemerintah, dukungan para pabrikan, para pemain ekosistem infrastuktur EV, termasuk para multifinance alias leasing yang mendukung industri otomotif lewat aktivitas pembiayaan.
"Dulu, awal-awal EV, memang 90% [penjualan] masih tunai. Tapi karena sekarang leasing sudah banyak berpartisipasi, saat ini di kami sudah sekitar 70% penjualan menggunakan cicilan dari pembiayaan," ungkapnya.
Di samping itu, Hartono menungkap bahwa kinerja Arista Group periode ini juga hasil dari pertaruhan pihaknya dalam beberapa tahun belakangan, yakni keberanian melawan arus dan mencari diferensiasi lewat memasuki pasar EV lebih awal, juga berinvestasi membuka dealer para pabrikan EV di beberapa kota di Indonesia.
Pasalnya, Hartono meyakini porsi EV terhadap total penjualan mobil di Indonesia akan terus meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun. Dirinya pun optimistis total penjualan EV sepanjang 2025 akan kembali bertumbuh ketimbang capaian tahun ini.
"Semester I/2024 waktu EV masih 3% [dari total penjualan], saya bilang sampai akhir tahun pasti 6%—7%, dan betul ternyata, sekarang sudah di kisaran itu. Tahun depan pasti meningkat lagi," ujarnya.