Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan mobil sampai dengan kuartal I/2025, baik secara wholesales maupun ritel, belum juga bergairah. Pelemahan daya beli disebut menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Data terbaru Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diterima Bisnis, mencatat total penjualan mobil secara wholesales sepanjang Januari-Maret 2025 mencapai 205.160 unit, turun 4,7% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 215.250 unit.
Penjualan mobil secara ritel alias dari dealer ke konsumen pun susut 8,9% menjadi 210.483 unit, dibandingkan 3 bulan pertama 2024 sebanyak 231.027 unit.
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan, salah satu faktor penyebab turunnya penjualan mobil sepanjang kuartal I/2025 karena daya beli masyarakat kelas menengah mengalami penurunan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), setidaknya 9,4 juta penduduk kelas menengah telah 'turun kasta' ke kelompok aspiring middle class (calon kelas menengah) selama 2019 sampai dengan 2024. Akibatnya pada 2024, jumlah kelas menengah menjadi 47,85 juta atau 17,13% dari total penduduk Indonesia.
"Kalau dilihat memang belakangan ini ada indikasi bahwa daya beli masyarakat kelompok menengah itu cenderung sedang tertekan. Nah, sehingga mereka tentunya memilih pengeluaran yang dianggap betul-betul diperlukan," jelas Kukuh kepada Bisnis, Selasa (15/4/2025).
Baca Juga
Sebagai gambaran, kondisi pada kuartal I/2025 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya hampir serupa, yakni sama-sama menjelang momentum Lebaran atau Hari Raya Idulfitri, yang seharusnya mendorong penjualan mobil. Artinya, turunnya penjualan mobil pada 3 bulan pertama 2025 mengindikasikan lemahnya daya beli masyarakat.
Adapun, total penjualan mobil secara wholesales pada Maret 2025 mencapai 70.892 unit atau turun 5,1% secara year-on-year (yoy) dibandingkan Maret 2024 sebanyak 74.720 unit.
Di lain sisi, penjualan mobil secara ritel juga turun sebesar 6,8% menjadi 76.582 unit pada Maret 2025, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebanyak 82.170 unit.
Jika ditinjau secara bulanan, penjualan mobil secara wholesales turun 2% menjadi 70.892 unit pada Maret 2025, dibandingkan dengan penjualan Februari 2025 sebanyak 72.336 unit.
Namun, penjualan mobil secara ritel justru mengalami kenaikan 9,6% menjadi 76.582 unit pada Maret, dibandingkan Februari 2025 sebesar 69.872 unit.
“Ya, kalau penjualan wholesales pada Maret sedikit turun karena di akhir bulannya kan ada Lebaran, ya. Jadi itu kan pengiriman dari pabrik ke dealer sedikit berkurang. Tetapi kalau dilihat dari penjualan retailnya kan meningkat,” kata Kukuh.
Sementara itu, Marketing & Customer Relations Division Head Astra International Daihatsu Sales Operation Tri Mulyono menilai koreksi yang cukup besar di pasar otomotif pada periode awal tahun ini, disebabkan oleh beberapa kondisi yang cukup berpengaruh, seperti regulasi baru yang difinalisasi pada akhir 2024 yang berdampak pada perlambatan pada awal 2025.
"Seperti penetapan PPN menjadi 12% dan penetapan opsen pajak daerah yang turut memberikan pengaruh terhadap harga jual kendaraan dan melemahnya daya beli masyarakat terhadap produk otomotif," ujar Tri.
Selain itu, menurutnya, suku bunga yang tinggi dan kondisi non-performing loan (NPL) leasing yang juga tinggi turut memberikan dampak terhadap penurunan penjualan unit kendaraan.
Di tengah lesunya pasar otomotif dalam negeri, PT Astra Daihatsu Motor (ADM), yang dinaungi oleh PT Astra International Tbk. (ASII), mampu mempertahankan pangsa pasar (market share) penjualan mobil sebesar 17% sepanjang kuartal I/2025.
Adapun, model Daihatsu Sigra menjadi tulang punggung penjualan. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil Daihatsu secara ritel alias dari dealer ke konsumen sebanyak 36.917 unit sepanjang Januari-Maret 2025.
"Untuk Daihatsu sendiri saat ini masih tetap berada pada posisi nomor dua, dengan market share 17,5%. Adapun model yang menjadi backbone penjualan unit saat ini adalah Sigra 31%, Terios 12%, Ayla 11%," jelas Tri.
Selain produk mobil penumpang (passenger car), produk mobil komersial Daihatsu yaitu Gran Max Pick Up memberikan kontribusi penjualan yang cukup besar yakni 26% terhadap total penjualan retail Daihatsu di kuartal I/2025.
Target 2025
Gaikindo memasang target moderat pada tahun ini. Penjualan mobil tahun ini diperkirakan masih akan di bawah 1 juta unit atau sekitar 900.000 unit. Target ini hanya naik tipis dibandingkan realisasi pada 2024 yang mencapai 865.723 unit.
Dalam skenario terburuk, penjualan mobil tahun ini diproyeksi bisa turun hingga 750.000 unit seiring pemberlakuan tarif PPN 12%, opsen pajak, hingga kondisi ekonomi yang tak stabil.
Meskipun demikian, Gaikindo masih menaruh harapan bahwa proyeksi industri otomotif akan kembali positif pada tahun ini, kala kondisi ekonomi RI melambat pada 2024.
Perlu diketahui, kinerja ekonomi Indonesia melanjutkan tren perlambatan dengan tumbuh hanya 5,03% pada 2024, lebih rendah dari pertumbuhan 5,05% pada 2023.
Dengan realisasi itu, performa pertumbuhan ekonomi 2024 juga di bawah target pemerintah 5,2%. Performa pertumbuhan ekonomi 2024 menjadi tantangan bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8%.
Sebelumnya, Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan, para pelaku usaha turut mengharapkan ekonomi Indonesia dapat bertumbuh ke depannya, seiring dengan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Kalau 2024 kan [pertumbuhan ekonomi] memang sekitar 5%, tetapi pemerintah mencanangkan tumbuh bertahap menjadi 8%. Itu harapan kita semua. Kalau itu bisa terjadi, ya alhamdulillah," ujar Jongkie kepada Bisnis, dikutip Selasa (11/2/2025).
Menurut Jongkie, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sesuai target 8% tersebut, semua pihak, baik pemerintah maupun pelaku usaha, perlu bekerja keras.
Tak muluk-muluk, Jongkie mengatakan, Gaikindo menetapkan proyeksi penjualan mobil sepanjang 2025 setidaknya sebanyak 900.000 unit atau naik sedikit dibandingkan 2024.
"Ya, kami berharap proyeksi kami kurang lebih 900.000, karena tahun lalu 865.000. Tahun ini ada kenaikan sedikit, sampai 900.000 kalau bisa tercapai, kita juga senang semuanya. Kalau bisa lebih tinggi, lebih bagus lagi," jelas Jongkie.
10 Merek Mobil Terlaris Kuartal I/2025
1. Toyota: 68.955 unit
2. Daihatsu: 34.999 unit
3. Honda: 22.336 unit
4. Mitsubishi Motors: 17.481 unit
5. Suzuki: 14.174 unit
6. Hyundai (HMID): 6.958 unit
7. Isuzu: 5.911 unit
8. Mitsubishi Fuso: 5.815 unit
9. BYD: 5.718 unit
10. Wuling: 4.795 unit