Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BYD Kabarkan Pabrik Mobil Listrik di Subang Tetap Dibangun Meski Diusik Ormas

Saat ini, BYD sudah memasarkan lima model mobil listrik di Indonesia, yaitu MPV BYD M6, SUV Atto 3 dan Sealion 7, Hatchback Dolphin, serta sedan Seal.
Lokasi konstruksi pabrik kendaraan listrik (EV) baru BYD di Camacari, Brasil, 26 Desember 2024./REUTERS-Joa Souza
Lokasi konstruksi pabrik kendaraan listrik (EV) baru BYD di Camacari, Brasil, 26 Desember 2024./REUTERS-Joa Souza

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen mobil listrik asal China, BYD Motor Indonesia, menegaskan pembangunan pabriknya di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat tetap berjalan sesuai jadwal meski sempat diusik aksi premanisme berkedok organisasi kemasyarakatan (ormas).

Head of Marketing, PR & Government BYD Indonesia, Luther T. Panjaitan menyampaikan, proses persiapan dan konstruksi fasilitas produksi masih berjalan dengan baik hingga saat ini.

"Hingga saat ini, seluruh proses persiapan dan pembangunan pabrik berjalan dengan baik," kata Luther saat dikonfirmasi Bisnis, Selasa (22/4/2025).

Ia menegaskan, BYD tidak ingin terpengaruh oleh gangguan eksternal yang dapat memperlambat proyek. Perusahaan tetap berkomitmen menyelesaikan pembangunan pabrik tersebut sesuai target pada akhir 2025.

"Kami sedang fokus untuk menyelesaikan proses pembangunan sesuai dengan komitmen kami dengan pemerintah," ujar Luther.

Langkah Tegas Pemerintah

Sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno mengungkapkan adanya gangguan dari ormas terhadap pembangunan pabrik BYD saat berkunjung ke pusat produksi BYD di Shenzhen, China.

"Sempat ada permasalahan terkait premanisme ormas yang mengganggu pembangunan dari sarana produksi BYD. Pemerintah perlu tegas untuk menangani permasalahan ini," kata Eddy dalam pernyataan di akun Instagram-nya, Senin (21/4/2025).

Ia menilai, aksi semacam itu dapat merusak iklim investasi nasional karena menurunkan kepercayaan investor terhadap jaminan keamanan berusaha di Indonesia.

"Jangan sampai kemudian investor datang ke Indonesia dan merasa tidak mendapatkan jaminan keamanan. Itu adalah hal yang paling mendasar bagi investasi," tambah Eddy.

Pabrik BYD di Subang dirancang untuk memproduksi hingga 150.000 unit mobil listrik per tahun. Proyek ini berada di bawah pengelolaan PT Suryacipta Swadaya (SCS), anak usaha dari PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). Total nilai investasinya ditaksir lebih dari US$1 miliar atau sekitar Rp16,8 triliun.

Saat ini, BYD sudah memasarkan lima model mobil listrik di Indonesia, yaitu MPV BYD M6, SUV Atto 3 dan Sealion 7, Hatchback Dolphin, serta sedan Seal. Namun seluruh model tersebut masih berstatus completely built up (CBU) dari China.

Selain itu, BYD juga telah merilis sub-merek premium Denza dengan model D9 yang dibanderol Rp950 juta on-the-road Jakarta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper