Bisnis.com, JAKARTA - PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) buka suara terkait adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal sebanyak 20.000 pekerja dari perusahaan induk global, Nissan Motor Co., Ltd.
Sales and Product Planning PT Nissan Motor Distributor Indonesia, Bima Aristantyo mengatakan, dampak dari adanya PHK massal oleh prinsipal Nissan di Jepang itu tidak mempengaruhi kelangsungan dan komitmen bisnis PT NMDI di Tanah Air.
"Tidak ada perubahan terkait komitmen PT Nissan Motor Distributor Indonesia [NMDI] dalam mengembangkan merek Nissan di Indonesia," ujar Bima kepada Bisnis, Rabu (14/5/2025).
Lebih lanjut dia mengatakan, perseroan memastikan bahwa kegiatan operasional dan rencana bisnis PT NMDI tetap berjalan seperti biasa untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan di Indonesia.
Nissan pun telah berkomitmen untuk meluncurkan produk-produk elektrifikasi, seperti battery electric vehicle (BEV) maupun mobil hibrida (hybrid electric vehicle/HEV). Salah satu mobil hybrid andalan Nissan yakni model MPV Serena e-Power yang menjadi tulang punggung penjualan.
"Pada Juli 2024 lalu, kami telah meluncurkan salah satu produk elektrifikasi unggulan Nissan yang juga telah lama melekat di keluarga masyarakat Indonesia, yaitu, The All New Nissan Serena e-Power," katanya.
Baca Juga
Sebagai tambahan informasi, Nissan Serena e-Power menggunakan teknologi e-Power generasi kedua, yakni mesin bensin hanya berfungsi sebagai generator untuk mengisi daya baterai. Motor listrik sepenuhnya menggerakkan roda, memberikan akselerasi instan seperti mobil listrik murni, tanpa perlu pengisian daya eksternal.
Adapun, Nissan Serena e-Power masih diimpor utuh (completely built up/CBU) dari Jepang, dengan proses inden sekitar 3-4 bulan. Harga mobil tersebut berkisar Rp645 juta hingga Rp649,5 juta on the road (OTR) Jakarta.
Tak hanya itu, PT NMDI juga memberi sinyal bahwa akan meluncurkan model-model e-Power terbaru lainnya, salah satunya SUV X-Trail e-Power segera dirilis.
"Ke depannya juga kami berencana meluncurkan produk-produk terbaru yang akan melengkapi pilihan kendaraan terbaik masyarakat Indonesia," pungkas Bima.
Mengacu data Gaikindo, penjualan Nissan secara wholesales sepanjang Januari-April 2025 tembus sebanyak 430 unit. Sementara penjualan ritel alias dari dealer ke konsumen sebanyak 449 unit.
PHK Massal Nissan Global
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, produsen otomotif asal Jepang, Nissan Motor Co., Ltd. memulihkan kondisi perusahaan dengan melakukan PHK sebanyak 20.000 karyawan secara global.
President & CEO Nissan Motor Co., Ltd. Ivan Espinosa menjelaskan, aksi restrukturisasi itu akan mengurangi biaya tetap sebesar 250 miliar yen atau sekitar Rp28,12 triliun.
Adapun, pemangkasan 20.000 karyawan Nissan ini meliputi pekerja langsung, pekerja tidak langsung, serta pekerja kontrak di sektor manufaktur, penjualan, hingga riset dan pengembangan (R&D). Proses ini telah berlangsung sejak tahun fiskal 2024 hingga 2027.
Selain itu, Nissan akan melakukan perampingan atau konsolidasi sebanyak tujuh pabrik kendaraan, dari 17 menjadi 10 pabrik pada 2027, rasionalisasi pabrik powertrain, dan pembatalan pembangunan pabrik baterai LFP di Kyushu, Jepang.
"Menghadapi tantangan kinerja tahun fiskal 2024 dan meningkatnya biaya variabel dalam lingkungan yang tidak menentu, kami harus memprioritaskan perbaikan diri dengan urgensi dan kecepatan yang lebih besar, menargetkan profitabilitas yang tidak lagi bergantung pada volume," ujar Ivan melalui keterangannya, Selasa (13/5/2025).
Perusahaan juga melakukan reformasi besar dalam pengembangan produk. Kompleksitas komponen akan dipangkas hingga 70%, jumlah platform dikurangi dari 13 menjadi 7 pada 2035, dan waktu pengembangan produk baru dipercepat, dari 37 bulan untuk model utama dan 30 bulan untuk model turunan.