Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Banjir Truk Impor China, Isuzu Khawatir Industri Lokal Terancam

Truk impor China membanjiri pasar Indonesia, mengancam industri lokal. Isuzu khawatir dan berharap pemerintah melindungi produsen dalam negeri melalui regulasi yang adil.
Isuzu Traga dipajang di GIIAS 2025 / BISNIS - Aprianus Doni Tolok
Isuzu Traga dipajang di GIIAS 2025 / BISNIS - Aprianus Doni Tolok
Ringkasan Berita
  • PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengkhawatirkan maraknya truk impor asal China yang mengganggu pasar kendaraan niaga di Indonesia, berisiko terhadap pabrikan lokal seperti Isuzu yang telah berinvestasi selama 50 tahun.
  • Isuzu mendukung penguatan industri dalam negeri melalui aturan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan strategi peningkatan efisiensi produksi, pengembangan produk, serta penguatan layanan purnajual.
  • Impor truk utuh dari China melonjak signifikan dengan nilai mencapai US$647 juta, sementara penjualan truk domestik mengalami penurunan, menimbulkan kekhawatiran akan dampak negatif terhadap industri otomotif nasional.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) yang dinaungi PT Astra International Tbk. (ASII) blak-blakan mengungkapkan bahwa maraknya truk impor asal China mengganggu pasar kendaraan niaga di Tanah Air.

Deputy General Manager Business Strategy Division PT IAMI, Rian Erlangga mengatakan hal itu berisiko berdampak terhadap pabrikan truk, termasuk Isuzu yang sudah berinvestasi selama 50 tahun di Indonesia dan memiliki pabrik di Karawang, Jawa Barat. 

"Isuzu senantiasa memantau dinamika pasar, termasuk tren masuknya truk impor asal China. Kami menyadari bahwa kehadiran produk impor tersebut dapat mengganggu pasar," ujar Rian kepada Bisnis, Kamis (7/8/2025).

Lebih lanjut Rian mengatakan, perseroan juga mendukung penguatan industri dalam negeri melalui aturan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang dapat meningkatkan permintaan komponen rakitan lokal.

"Selain itu, untuk menjaga daya saing, kami terus melakukan berbagai langkah strategis, seperti peningkatan efisiensi produksi di pabrik Isuzu Karawang Plant, pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia, serta penguatan layanan purnajual," jelasnya.

Perseroan juga aktif dalam pengembangan SDM lokal dan menjalin kerja sama dengan pemasok dalam negeri untuk meningkatkan kandungan lokal (local content) pada setiap unit kendaraan.

Alhasil, menurutnya pemerintah perlu menjaga keseimbangan antara keterbukaan pasar dan perlindungan industri dalam negeri, agar para produsen truk di Indonesia tidak tergerus oleh truk impor China yang membanjiri pasar Tanah Air.

"Kami berharap dengan Isuzu yang sudah memiliki pabrik di Indonesia, pemerintah dapat berpihak terhadap produsen dalam negeri. Kami juga percaya bahwa regulasi impor perlu memastikan persaingan yang sehat dengan standar yang setara, baik dari sisi teknis, emisi, maupun kesiapan layanan purnajual," jelasnya.

Tak ketinggalan, Isuzu juga berharap pemerintah melakukan evaluasi berkala atas regulasi impor yang akan sangat membantu menjaga keberlanjutan industri otomotif nasional.

Menilik data Gaikindo, penjualan wholesales Isuzu pada semester I/2025 tercatat sebanyak 11.275 unit, atau turun 19,7% YoY. Di lain sisi, penjualan ritel alias dari dealer ke konsumen Isuzu sebanyak 11.294 unit, juga merosot 19% secara tahunan.

Truk Impor dari China Melonjak

Diberitakan sebelumnya, impor truk utuh asal China deras mengalir, di tengah merosotnya pasar domestik. Nilai impor sepanjang tahun lalu itupun tembus hingga US$647 juta.

Pada tahun lalu, penjualan truk semua segmen sebagaimana dicatat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mengalami penurunan tajam. Volume penjualan mencapai 66.570 unit, turun 14,1% dibandingkan 77.581 unit pada 2023.

Sebaliknya, di tengah penjualan domestik ambrol, justru impor truk asal China mengalir deras. Impor inipun tidak dicatat Gaikindo, serta jumlahnya cukup signifikan.

Pada tahun lalu, misalnya, volume impor truk utuh dari Tiongkok mencapai 13.669 unit. Data itu tercatat oleh General Administration of Customs of The People’s Republic of China (GACC).

Nilai importasi tak tanggung-tanggung, mencapai sekitar US$647 juta. Hal ini terbilang janggal, sebab keseluruhan impor utuh tersebut tidak dilakukan oleh para pemain di dalam negeri, atau selayaknya anggota Gaikindo.

Dari data yang sama, impor truk utuh dari China didominasi jenis truk diesel dengan bobot lebih dari 20 ton. Pada 2024 saja, impor truk tersebut mencapai volume 15.542 unit. Angka impor itu melonjak drastis dibandingkan 2023 yang sebanyak 7.729 unit dengan nilai US$346 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro