BISNIS.COM, JAKARTA—Pasar ekspor kurang menarik bagi pabrikan sepeda motor di Indonesia, karena daya serap pasar dalam negeri sudah sangat tinggi.
Thomas Wijaya, Deputy General Manager Sales Division PT. Astra Honda Motor (AHM), menilai potensi pasar ekspor untuk kendaraan bermotor terlalu kecil jika dibandingkan dengan di dalam negeri. Karenanya, 99% fokus penjualan AHM lebih menyasar ke pasar domestik ketimbang pasar ekspor.
“Untuk ekspor itu pasarnya tidak dalam karena kalau Honda Global itu hampir di setiap negara punya manufaktur. Ekspor kami hanya ke Singapura dan Timor Timur. Paling besar ke Timor Timur sekitar60%-70% dari total ekspor,” jelasnya kepada Bisnis hari ini, Senin (15/4).
Terkait impor, Thomas mengatakan AHM hanya memasukan sejumlah varian motor Honda yang belum diproduksi di Tanah Air, yakni CBR 150cc, CBR 250cc, dan PCX 150cc. Ketiganya merupakan motor kelas premium yang diyakini tak akan terpengaruh kebijakan uang muka pembiayaan sehingga diyakini permintaannya akan stabil ke depannya.
“Untuk CBR 150cc kami menargetkan penjualan per bulan 1.500 unit, sedangkan CBR 250cc 600-700 unit. Lalu untuk PCX 150cc kami targetkan penjualannya 300 unit pe rbulan,” terangnya.
Thomas menambahkan kendati pasar domestic dan ekspor sedang lesu, AHM masih mencatatkan kinerja penjualan positif. Hal itu diklaim berkat strategi pemunculan varian-varian baru, serta peningkatan pelayanan di diler-diler resmi Honda.