Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bikin Vios di Indonesia, Toyota Minta Insentif Pajak

Perusahaan perakitan Toyota berharap pemerintah serius menyikapi permintaan pemberian insentif untuk memproduksi sedan di Tanah Air. Pasalnya, mulai tahun depan pembuatan sedan Toyota Vios akan dilakukan di Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan perakitan Toyota berharap pemerintah serius menyikapi permintaan pemberian insentif untuk memroduksi sedan di Tanah Air. Pasalnya, mulai tahun depan pembuatan sedan Toyota Vios akan dilakukan di Indonesia.

Executive GM HRD Corporate & External Affairs Divion PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TTMIN) Bob Azam mengatakan pihaknya telah meminta insentif pajak, tapi hingga kini belum ada kejelasan dari pemerintah RI.

“Walau pemerintah belum kasih [kepastian insentif], kami tidak bisa cancel [rencana investasi] begitu saja. Awalnya Toyota sampai berkomitmen produksi Vios di sini karena pemerintah bilang akan memberi fasilitas,” tuturnya kepada Bisnis, Selasa (26/11/2013).

Basis manufaktur station wagon alias sedan Toyota mayoritas di Thailand, Indonesia difokuskan untuk kendaraan multifungsi (MPV). TMMIN berharap rangsangan investasi yang diberikan pemerintah Negeri 1000 Pagoda dilakukan pula pemerintah RI.

Insentif tersebut lebih kepada kemudahan sistem perpajakan, seperti tax holiday bagi perusahaan otomotif yang berkomitmen investasi pabrik. Jumlahnya akan ditambah jika kegiatan manufaktur yang berlangsung mampu mendongkrak penerimaan negara dari ekspor.

Namun demikian, TMMIN sadar pemberian insentif tidak mudah untuk diputuskan. “Kami tidak bisa membuat pemerintah mengubah regulasi cuma untuk Toyota sendiri, melainan harus secara umum [untuk industri otomotif],” ucap Bob.

Peraturan Pemerintah (PP) No. 41/2013 soal pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor menetapkan PPnBM sedan 30%, baik untuk mesin motor bakar cetus api (bensin) maupun nyala kompresi (diesel dan semi diesel) < 1.500 cc. Pajak 40% untuk mesin bensin 1.500 cc – 3.000 cc serta mesin diesel 1.500 cc – 2.500 cc. Sedangkan PPnBM 75% bagi station wagon mesin bensin >3.000 cc dan diesel 2.500 cc.

TMMIN berencana memroduksi Vios untuk memenuhi permintaan angkutan taksi. Pasalnya, 62,38% penjualan sedan Toyota dari pabrikan ke diler (wholesales) untuk taksi. Tapi, kebutuhan sedan nontaksi juga akan dipenuhi.

“Nanti Vios ini akan diproduksi untuk kebutuhan taksi dan nontaksi. Kami masih menunggu realisasi insentif dari pemerintah,” ucap Bob. Khusus sedan yang dipakai untuk angkutan taksi tidak kena PPnBM.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat total wholesales sedan Toyota di Indonesia mencapai 17.255 selama Januari – Oktober 2013. Sekitar 62,38% setara 10.763 unit adalah sedan taksi, selebihnya 6.492 unit untuk nontaksi. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper