Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sulit Tembus AS, China dan India Limpahkan Produksi Ban ke RI

Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) mengeluhkan pencabutan Generalized System of Preference (GSP) oleh pemerintah Amerika Serikat. Pasalnya, ini tak hanya berimbas kepada ekspor ban buatan RI melainkan juga pada kinerja impor
 Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) mengeluhkan pencabutan Generalized System of Preference (GSP) oleh pemerintah Amerika Serikat. Pasalnya, ini tak hanya berimbas kepada ekspor ban buatan RI melainkan juga pada kinerja impor.

Ketua APBI Azis Pane mengatakan secara umum AS memang pasar ekspor ban potensial seiring perkembangan industri otomotif yang ada. Pencabutan GSP sontak memukul bisnis negara-negara eksportir termasuk China, India, dan Indonesia.

"Karena tidak banyak ban China yang masuk ke AS, pasar global di Eropa sedang lesu, maka 'dibuang' ke Indonesia. China kena pajak lebih besardari AS sekitar 7,5%," tuturnya kepada Bisnis, Jumat (28/3/2014).

Hilangnya GSP yang juga dialami China dan India membuat produsen ban di sana seolah melimpahkan produk ke Indonesia. Masalahnya, ban dari kedua negara itu tak datang lewat jalur resmi melainkan ilegal. Alhasil, sekitar 50% ban impor yang beredar merupakan barang selundupan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper