Bisnis.com, JAKARTA—Rolls Royce Motor Cars Jakarta luncurkan Ghost Series II, yang menjadi salah satu strategi pabrikan asal Inggris tersebut dalam meraih target pertumbuhan digit ganda pada 2016.
Pasalnya, dari sekitar tujuh varian line up yang ada, Ghost Series yang sudah dipasarkan di Indonesia pada 2009 memberikan kontribusi terbanyak bagi merek premium tersebut. Dari sekitar tujuh varian yang dipasarkan di Indonesia tersebut, terdiri dari tiga jenis Rolls Royce yaitu Phantom, Ghost Series dan Wraith.
Menurut General Manager Rools Royce Motor Cars Jakarta Enderi Andreanto, pihaknya tidak bisa mengatakan capaian pertumbuhan pada 2014 dibandingkan dengan tahun sebelumnya pun jumlah penjualan serta persentase kontribusi masing-masing varian.
Dia berucap diplomatis bahwa penjualan pada 2014 cukup memuaskan. Kawasan Asia Pasifik termasuk di dalamnya Indonesia pada tahun lalu menyumbang lebih dari 10% terhadap penjualan Rolls Royce global.
Pada 2014 merek kendaraan super mewah itu secara global membukukan penjualan mencapai 4.063 unit. Catatan penjualan tersebut menjadi yang terbesar dalam sejarah, sejak Rolls Royce dipasarkan 111 tahun yang lalu. Data internal Rolls Royce menyebut, pada 2003 pabrikan tersebut hanya menjual 300 unit kedaraan, pada 2004 penjualannya mencapai 792 unit.
Setahun kemudian meningkat sedikit menjadi 796 unit. Pada 2006 Rolls Royce Motor Cars mencatatkan penjualan 805 unit. Pada 2007 menjadi sejarah baru bagi pabrikan Inggris karena berhasil menembus 1.010 unit.
Setahun kemudian penjualannya mencapai 1.212 unit, pada 2009 penjualannya sempat turun menjadi 1.002 unit. Pada 2010 naik kembali menjadi 2.711 unit, dan sejak itu hingga 2014 penjualannya selalu menanjak. Rincinya, pada 2011 mencapai 3.538 unit, 2012 tercatat 3.575 unit, dan pada 2013 sebanyak 3.630 unit.
Dia mengatakan, Indonesia menjadi pasar yang menjanjikan bagi Rolls Royce secara jangka panjang. Menurut Enderi, Rolls Royce global menilai Indonesia sebagai negara paling kuat dalam potensi perkembangan penjualan mobil di Asia Tenggara.
Selain itu, Indonesia dianggap termasuk ke dalam 10 negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia.
“Rolls Royce melihat Indonesia sebagai pasar yang potensial secara jangka panjang. Potensi penduduknya yang besar didukung dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terus membaik,” katanya, Rabu (28/1/2015).
Oleh karena itu rolls Royce tak segan memperluas pasar di Tanah Air. Saat ini Rolls Royce global memiliki sekitar 127 diler di seluruh dunia salah satunya di Jakarta. Enderi mengungkapkan, pihaknya tahun ini berencana memperluas pasar di Surabaya dengan kemungkinan membangun diler di sana.
Saat ini pasar terbesar Rolls Royce di Indonesia ada di tiga kota besar utama yaitu Jakarta, Medan dan Surabaya. Bahkan sekitar 70% pelanggan Rolls Royce ada di Jakarta.
“Itu masih rencana, tapi kami inginnya lebih cepat jika visibel dilihat dari permintaan dan pasar yang ada untuk membangun diler di Surabaya. Selain di Medan dan Surabaya ke depan kami ingin memperluas pasar seperti di Makassar,” ujarnya.
Selain menggarap konsumen loyal, Rools Royce pun gencar menyasar pelanggan baru dari kalangan muda melalui produk Wraith karena dirancang sebagai “self driven car”. Untuk menggenjot pasar strategi utama Rolls Royce adalah melalui personalisasi atau program Bespoke.
Personalisasi dilakukan langsung di markas Rolls Royce di Goodwood, Inggris. Sehingga menurut Enderi kendaraan yang satu akan beda dengan kendaraan lainnya.
Dia mencontohkan, ada sekitar 44.000 warna berbeda yang ditawarkan kepada konsumen. Selain itu, satu mobil dengan ornamen kayu di dalamnya di ambil dari satu pohon untuk satu kendaraan.
“Selama bisa dibuat, personalisasi bisa dilakukan. Misalnya ingin ada lapisan emas atau ada berlian. Batasannya standar holomogasi seperti masalah safety,” tuturnya.
Spesifikasi Ghost Series II
Enderi enggan menyebut harga dari produk anyar tersebut. Menurutnya harga akan bergantung pada personalisasi yang dilakukan. Dari informasi yang dihimpun Bisnis, Ghost Series II di negara asalnya dibanderol 216.684 poundsterling.
Ghost Series II Standard Wheel Base memiliki berat 2.470 kg. Dilengkapi dengan mesin V12 6.592 cc. Dengan maksimum power 563 bhp di 5,250 rpm serta maksimul torsi 780 Nm di 1.500 rpm.
Kecepatan penuh bisa mencapai 250 km/jam dengan akselerasi 0-60 mph dalam 4,8 detik dan 0-100 km/jam dalam 4,9 detik. Konsumsi bahan bakar dengan asumsi pemakaian dalam kota 21,2 liter/100 km sedangkan luar kota 9,8 liter/100 km. Untuk emisi CO2 327 g/km.
Sedangkan Ghost Series II Extended Wheel Base memiliki berat 2.520 kg. Dilengkapi dengan mesin V12 6.592 cc. Dengan maksimum power 563 bhp di 5.250 rpm serta maksimum torsi 780 Nm di 1.500 rpm.
Kecepatan penuh bisa mencapai 250 km/jam dengan akselerasi 0-60 mph dalam 4,9 detik dan 0-100 km/jam dalam 5 detik. Konsumsi bahan bakar dengan asumsi pemakaian dalam kota 21,4 liter/100 km sedangkan luar kota 9,8 liter/100 km. Untuk emisi CO2 329 g/km.