Bisnis.com, JAKARTA - Manufaktur otomotif yang berbasis di Nishi-ku, Yokohama, Nissan Motor Co, mencatat performa yang cukup baik meski mengalami penurunan 1,5% pada Oktober 2016.
Angka tersebut dinilai lebih rendah dibandingkan penurunan sejumlah perusahaan otomotif lainnya seperti General Motors yang merosot 6,9% dan Ford yang tergelincir 11%.
Hasil performa yang cukup baik tersebut dinilai sebagai buah dari program insentif bagi para agen penjualan yang dianggap kontroversial dan agresif.Nissan memberikan bonus yang besar bagi para diler yang mampu mencapai target penjualan bulanan tertentu.
Tentu saja, hal tersebut disukai sebagian diler Nissan, namun pemilik diler mobil baru terbesar di AS AutoNation Inc, Mike Jackson menggangap program insentif tersebut tindakan sewenang-wenang dan target penjualan tidak konsisten antara diler yang satu dengan diler yang lainnya.
Program tersebut diklaim mampu memicu aksi tawar menawar yang agresif serta menimbulkan 'kecurangan' saat-saat akhir waktu pencapaian target tersebut.
"Program ini diskriminatif, sistem pemberian harga yang berbeda-beda - dikarenakan aksi tawar-menawar yang agresif - akan menciptakan pemenang dan pencundang diantara pelanggan dan pihak diler," ungkap Jackson dalam sebuah wawancara, Senin (31/10/2016).
Memang saat ini kondisi pertumbuhan di pasar AS sedang dalam masa sulit. Para analis mengestimasi bahwa penjualan pada Oktober tercatat 17,7 juta unit atau turun dibandingkan Oktober tahun lalu sebesar 18,2 juta unit.
Jackson mengungkapkan insentif yang diberikan hingga US$ 2 ribu untuk setiap penjualan.
Program Insentif Diklaim Sukses Jaga Penjualan Nissan Motor
Manufaktur otomotif yang berbasis di Nishi-ku, Yokohama, Nissan Motor Co, mencatat performa yang cukup baik meski mengalami penurunan 1,5% pada Oktober 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
41 menit yang lalu